Membaca komentarnya jeng xwoman di tulisanku sebelum ini aku langsung merenung, maksudnya kebetulan setelah membaca komentar aku langsung pergi ke tempat yang asyik untuk merenung (di dapur flat lho…bukannya di …???)
deKing ini kalo posting serius melulu masalah matematika (kecuali yang ini), tapi kalo komen ternyata komennya suka bikin aku tertawa ya
Ehm…jadi merasa gimana gitu setelah membaca komentar jeng xwoman. Ternyata xwoman perhatian sama aku…ehm..ehm…
[GR syndrom stadium 20] kakakakakakakakak ———-> tuch kan gak serius 😛
Hehehehe…gimana ya? Sebenarnya menurutku tulisan-tulisanku memang tentang matematika tetapi gak serius-serius amat kok (inilah contoh manusia yang senang memaksakan dan membenarkan kebenaran subyektif versi diri sendiri). Aku menulis tentang matematika hanya karena kebetulan aku ini guru matematika yang pengertian, perhatian, baik hati dan ramah makanya tidak salah kalau aku disayang siswi.
Selama ini aku hanya menulis hal-hal yang melintas di kepala saja karena aku tidak pernah merencanakan untuk menulis sesuatu, sering kali tulisanku sebenarnya merupakan sikap dan tanggapan setelah jalan-jalan di dunia maya.
Jujur saja aku tidak bisa membuat tulisan yang bagus dan indah-indah, apalagi cerita yang melibatkan perasaan 😀
Baru di blog inilah aku belajar menulis untuk mengungkapkan perasaanku di saat aku sedang ber-perasaan…
Di blog ini juga aku belajar mengungkapkan pemikiranku di saat aku sedang ber-otak dan bisa ber-pikir (kalau yang ini jarang dech 😀 )
………………. keterangan lebih lanjut silakan baca suaraku………………………
Sepertinya aku yang sebenarnya ya yang ada di komentar-komentar, aku ini sulit untuk serius…apalagi kalau dengan orang yang sudah kurasa cocok. Apalagi kalau chat di YM dijamin tidak ada seriusnya…tanya saja sama anTOBILang dan Anung 😀
Bahkan Pak Erander pun sampai menulis “Tumben kali ini serius hehehe” ketika aku menuliskan suatu komentar di blog beliau 😀
Kalau blognya bang Fertob dibilang serius dan berat itu aku sangat setuju (hehehe..maaf bang Fertob), tetapi blogku gak serius-serius amat kok…
Oh ya, sebenarnya ada indikator ngaco dan tidak terpercaya untuk membedakan postinganku yang serius dan tidak…
Biasanya aku memakai kata ganti orang pertama “saya” untuk posting serius dan kata ganti orang pertama “aku” untuk posting tidak serius. Jadi mungkin jika selama ini ada yang sempat bertanya-tanya kenapa tulisanku kadang pakai “saya” dan kadang pakai “aku”, itu bukan karena ketidakkonsistenanku dalam menulis tetapi itu karena yang menulis memang berbeda… antara sisi diri yang tidak serius dan sisi diri yang lebih tidak serius lagi.
PS:
Terakhir saya ingin meminta maaf kepada rekan-rekan guru yang lain… (Serius nich makanya pakai “saya”):
Saya merasa telah melakukan kesalahan dengan memakai embel-embel status “guru” dalam blog ini (dan juga komentar di blog2 lain) karena tulisan saya selama ini tidak serius dan tidak mencerminkan ke-guru-an bahkan kadang tulisan saya tidak sopan….
Maaf kalau saya telah mencemarkan nama baik guru…
Maaf saya ini hanya manusia biasa..sedangkan kata “guru” yang saya sandang dalam blog ini tidak lain tidak bukan adalah guru secara materi, yaitu sebagai suatu profesi/pekerjaan untuk mencari uang…
Saya belum pantas menyandang kata guru sebagai bukan profesi secara materi….guru secara maknawiyah yang sebenar-benarnya…guru sebagai sosok teladan yang diguGU dan ditiRU
Saya hanyalah seorang guru yang waGU dan saRU
jangan merendah ah pa…
maaf ya kalo kata-kata saya selama ini ngrasani
(tampang manthuk2 )
****wakakakakakakka****
@super kecil:
Hush…aku cuma mencoba jujur 😀
@xwoman:
Akhirnya…yang kutunggu telah tiba. BTW Pedrosa start dari posisi 1 tuch…aku br saja nonton sesi kualifikasi Motogp
fuck you mommm
Thank you a lot for sharing this with all people you really recognize what you’re talking about! Bookmarked. Kindly additionally visit my web site =). We may have a hyperlink alternate arrangement among us!