Alkisah di suatu kerajaan hanya ada seorang tukang cukur rambut serta di daerah itu ada aturan-aturan yang harus ditaati.
- Semua warga harus rutin mencukur rambutnya.
- Semua warga tidak boleh mencukur rambutnya di kerajaan lain.
- Semua warga harus mencukurkan rambutnya pada tukang cukur.
- Tukang cukur hanya mencukur orang yang tidak mencukur rambutnya sendiri.
Yang jadi pertanyaan adalah siapakah yang mencukur rambut si tukang cukur itu? Mari kita belajar matematika di balik cerita…
Mengingat aturan kedua, sangat jelas kalau si tukang cukur hanya boleh mencukurkan rambutnya di dalam wilayah kerajaan. Sekarang kalau kita lihat aturan ketiga berarti si tukang cukur hanya boleh mencukurkan rambutnya kepada seorang tukang cukur, yaitu dirinya sendiri.
Yang jadi masalah adalah seandainya si tukang cukur itu mencukur rambutnya sendiri maka itu berarti dia telah melanggar aturan yang keempat, yaitu hanya mencukur orang yang tidak mencukur rambutnya sendiri. Tapi seandainya dia tidak mencukur rambutnya maka dia juga harus mentaati aturan yang keempat, yaitu harus mencukur rambut orang yang tidak mencukur rambutnya sendiri, yaitu termasuk si tukang cukur itu. Lalu, siapakah yang mencukur rambut si tukang cukur itu?
Sebenarnya cerita di atas adalah suatu contoh dari Paradox Russell atau yang juga dikenal dengan nama Russell’s Antinomy yang dicetuskan oleh Bertrand Russell. Russell mencetuskan suatu notasi himpunan, “M adalah suatu himpunan dari A sedemikian sehingga A bukan elemen dari A itu sendiri”.
Kalau dinotasikan sebagai berikut:
Jadi A adalah elemendari M jika dan hanya jika A bukan elemen dari A.
Yang jadi masalah adalah ketika kita memilih M sebagai elemen dari dirinya sendiri (M). Jika M adalah suatu elemen dari M maka berdasarkan definisi M bukanlah elemen dari M. Dan sebaliknya, jika M bukan elemen dari M maka M harus menjadi elemen dari M. Pernyataan “M adalah suatu elemen dari M” dan “M bukan suatu elemen dari M” tidak bisa dua-duanya benar dan berlaku secara bersamaan tetapi kedua pernyataan tersebut saling kontradiktif.
Mungkin lumayan rumit untuk memahami paradox Russell tersebut tapi dengan melihat kisah tentang tukang cukur tadi kita bisa lebih mudah memahami paradox Russell.
judul blog-nya salah, karena ternyata anda bukan manusia biasa. gambaran sederhana tentang paradok russel ini cukup memudahkan….dicerna.
apalagi jika dikontekkan dengan berbagai undang=-undang atau perda di tanah air…..akan banyak kita temukan paradok semacam itu….
saya tunggu tulisan berikutnya…berkait dengan paradok russel dan kontek undang-undang di negeri ini…
hahaha,,,logika informatika
AKU DAPAT A lhoo!!!
gimana caranya dapet A mas, orang rumit gini???? bantu saya
itu salah negaranya,,,pasti Indonesia
goblog gitu yang buat aturan,,pake revisi2 segala
waduch mas tajib…gimana nulisnya lha wong saya juga tidak tahu undang-undang dan perda yang baru kok hehehe…
Jangan2 kayak aturan ospek yg sering di’undangkan’ ya…
1. Para senior tidak pernah berbuat salah …
2. Kalau senior berbuat salah, lihat pasal sebelumnya…
kalau kata senior tak ganti pejabat boleh gak? 😀
[ ampun Pak pejabat…saya hanya terprovokasi hehehe]
[…] Komentar di atas adalah komentar Mas Tajib pada tulisanku terdahulu. […]
hm,,,pinter juga yah cara mikirnya???
keren bgt,,,
aku jadi pengen punya otak sejenius itu,,,
sayangnya,,,aku bego,,,
he…he… saya sudah ke sini juga lho… tapi belum ngeh!, sekarang sudah jadi lebih mengerti bahwa pertanyaan ini terjadi jika dan hanya jika di kerajaan itu hanya ada satu tukang cukur 🙂
waah…otak saya cetek. ga mampu mikir beginian
lha yang nyukur rambutnya tukang cukur spa ya
*mikir keras pake paradox almas*
kalo aku sih taunya kk-ku suka nanya “Presiden nurut ama siapa” ya aku jawab sama ibunya, istrinya, bapaknya semua jawaban dibilang salah.
kk-ku bilang presiden nurutnya sama tukang cukur, disuruh nunduk ngikut nunduk, dimain-mainin kepala juga ga marah 😀
*yang penting komennya ada tukang cukurnya* 😀
[…] ini bukan tulisan pertama saya tentang paradoks karena saya pernah menulis tentang paradoks Russell disini dan disini. Lalu apakah yang disebut dengan paradoks itu? Secara sederhana paradoks adalah suatu […]
[…] ini bukan tulisan pertama saya tentang paradoks karena saya pernah menulis tentang paradoks Russell disini dan disini. Lalu apakah yang disebut dengan paradoks itu? Secara sederhana paradoks adalah suatu […]
tinggal keluar dari wilayah kerajaan dan pergi ke perairan internasional minta di cukurin orang susah amat, kalau dia keluar kesana semua itu tidak berlaku kan?