[Sebelum membaca tulisan ini sangat dianjurkan membaca dulu bagian awal kisah ini di sini…….]
Sekali lagi saya ingatkan kalau rancangan iseng saya ini lumayan tidak praktis karena apa yang saya lakukan hanyalah sekedar mengikuti tema seminar yang ada.
Jika rekan-rekan mengharapkan desain saklar pengaman sepeda motor yang sederhana maka insya Alloh kapan-kapan akan saya buat tulisannya….tunggu tanggal mainnya ya 😀
Sekarang kita lanjutkan ceritanya….
Setelah tahu seperti apa itu IC tipe SN 7408 dan SN 7404 serta tahu tentang konjungsi dan negasi maka sekarang mari kita lanjutkan membahas penggunaan semua itu sebagai saklar pengaman sepeda motor. Untuk selanjutnya karena saya lebih akan bekerja di ranah elektronika maka saya akan banyak menggunakan simbol-simbol.
Gambar di samping untuk selanjutnya akan saya gunakan untuk melambangkan konjungsi.
sedangkan gambar segitiga di samping saya gunakan untuk melambangkan negasi.
Gambar berikut adalah contoh skema untuk operasi ((a.b).c’) dibaca “a dan b dan negasi c” (maaf sebenarnya notasi negasi yang saya pakai adalah c bar (garis atas) tapi saya tidak bisa membuatnya di sini):
***********************
Bagaimana cara memberikan input untuk IC????
Seperti telah saya sebutkan di sini bahwa IC tipe SN 7408 digunakan untuk operasi logika konjungsi sedangkan IC tipe SN 7404 digunakan untuk operasi negasi. Untuk memberi nilai input “benar” pada rangkaian logika dengan IC tipe SN 7408 maupun SN 7404 digunakan dengan memberikan tegangan + 5 volt atau dengan membiarkan input “menggantung’ atau tidak disambungkan kemana pun. Mengenai tegangan yang dipakai sepeda motor yang rata-rata 12 volt itu bisa diatur supaya menjadi 5 volt untuk keperluan IC tsb. Sedangkan untuk memberi nilai input “salah” pada rangkaian logika dengan IC tipe SN 7408 maupun SN 7404 digunakan dengan memberikan tegangan – 5 volt atau bisa juga dengan menyambungkan ke “ground atau massa”.
Hasil output yang bernilai “benar” juga akan berupa tegangan + 5 volt yang bisa ditunjukkan dengan dioda LED yang menyala atau bisa juga dengan suatu alarm yang berbunyi. Begitu juga sebaliknya output yang bernilai “salah” tidak akan memiliki suatu tegangan atau bisa ditunjukkan dengan LED yang tidak menyala atau alarm yang tidak berbunyi.
Setelah tahu bagaimana output dan inputnya mari kita lanjutkan cerita ini…
Sistem pengaman sepeda motor yang dimaksudkan dalam tulisan saya ini adalah sistem pengaman sepeda motor berkaitan dengan sistem kelistrikan sepeda motor, yaitu memanfaatkan salah satu perangkat pengapian yang namanya CDI. Sistem pengaman sepeda motor ini akan memutus salah satu input perangkat pengapian (CDI), yaitu input ground atau massa jika posisi persneling tidak netral. Jika posisi gigi netral maka CDI akan tetap terhubung dengan ground atau massa (massa indikator gigi netral) sehingga mesin tetap bisa hidup. Tetapi jika posisi persneling masuk gigi satu maka sambungan CDI ke ground atau massa akan terputus sehingga mesin akan mati secara otomatis dan alarm juga akan berbunyi.
Tetapi maaf rancangan kasar ini hanya bisa diterapkan untuk sepeda motor yang indikator persnelingnya menggunakan saklar yang disambung ke ground, bukan disambung ke tegangan positif. Jadi yang tersambung permanen adalah kutub positif lampu indikator persneling, sedangkan kutub negatif terhubung ke saklar. Jadi ketika posisi netral maka saklar terhubung ke massa sehingga lampu hidup dan ketika masuk persneling 1 maka kutub negatif lampu netral terputus sehingga lampu mati dan gantian indikator posisi 1 yang terhubung ke massa. Maaf bukannya promosi, yang saya tahu motor yang menggunakan prinsip tsb adalah motor merk Ho**a.
Adapun skema sistem pengaman tersebut adalah sebagai berikut:
*******************************
Prinsip kerja rangkaian:
Pertama kali untuk mengaktifkan sistem pengaman maka saklar “S” harus pada posisi ON. Jika saklar pada posisi OFF maka sistem pengaman tidak aktif dan sepeda motor dalam keadaan normal (tanpa sistem pengaman).
Seperti telah dijelaskan sebelumnya bahwa input bernilai “benar” diberikan dengan memberi input berupa tegangan +5 volt atau membiarkannya “menggantung” tidak terhubung kemana-mana sedangkan input bernilai “salah” diberikan dengan menghubungkan ke ground / massa atau tegangan negatif. Kaki-kaki IC yang terhubung ke kunci kontak akan mendapat input bernilai “benar” sedangkan kaki IC yang dihubungkan ke ground atau massa akan mendapat input bernilai “salah”.
K1 :
Pada K1 salah satu inputnya dihubungkan ke kunci kontak sehingga jika kunci kontak diaktifkan maka kaki IC akan selalu mendapat input bernilai “benar” sehingga salah satu input K1 tsb akan selalu bernilai “benar” sedangkan nilai input yang lain akan berubah-ubah karena kaki IC terhubung ke indikator gigi netral.
Jika posisi gigi netral maka hal ini berarti kaki IC terhubung ke massa indikator gigi netral sehingga mendapat input bernilai “salah”. Karena salah satu input bernilai “salah”, maka output yang dihasilkan akan bernilai “salah” sehingga hal ini berarti bahwa output yang terhubung ke massa CDI akan berupa massa sehingga CDI akan aktif.
Tetapi ketika persneling dimasukkan ke gigi “1” maka input yang sebelumnya terhubung ke massa gigi netral akan terputus atau “menggantung” sehingga akan memberikan input yang bernilai “benar”. Karena kedua input bernilai “benar” maka outputnya juga akan bernilai “benar”. Output yang bernilai “benar” berarti output yang terhubung ke massa CDI akan berupa tegangan + 5 volt sehingga CDI tidak aktif dan mesin sepeda motor mati. Hal ini terjadi karena CDI akan aktif hanya jika massa CDI terhubung ke massa.
K2:
Seperti pada K1 , salah satu input dari K2 dihubungkan ke kunci kontak sehingga jika kunci kontak diaktifkan maka kaki IC akan selalu mendapat input bernilai “benar” sehingga salah satu input K2 akan selalu bernilai “benar” sedangkan nilai input yang lain akan berubah-ubah karena kaki IC terhubung ke indikator gigi “1”. Tetapi terdapat perbedaan antara K1 dan K2, karena pada K2 input dari massa indikator gigi “1’ dinegasi terlebih dahulu sebelum di masukkan ke K2.
Pada saat posisi gigi netral maka akan memberikan input yang bernilai “benar” karena “menggantung “ atau tidak terhubung ke massa, tetapi karena dinegasi maka input yang sebelumnya bernilai “benar” tersebut akan menjadi bernilai “salah” sehingga hal ini berarti salah satu input dari K2 bernilai “salah” dan mengakibatkan output K2 yang terhubung ke alarm akan bernilai “salah”. Karena output bernilai “salah” yang berarti tidak ada tegangan positif maka alarm tidak akan aktif.
Ketika persneling dimasukkan ke gigi “1” maka massa terhubung sehingga akan memberikan input bernilai “salah” tetapi karena dinegasi maka input tersebut akan menjadi bernilai “benar” sehingga kedua input dari K2 bernilai “benar” yang akan menyebabkan output K2 yang terhubung ke alarm akan bernilai “benar”. Karena output bernilai “benar” yang berarti ada tegangan positif maka alarm akan aktif.
Sehingga ketika posisi persneling pada gigi 1 (dan seterusnya) maka pada saat yang bersamaan mesin akan mati (karena massa CDI terputus) dan juga alarm hidup sehingga diharapkan dapat mengurangi resiko motor hilang.
Demikian semoga teman-teman tidak pusing membaca tulisan saya yang aneh ini hehehe…
[Insya Alloh kalau saya sudah ingat warna kabel CDI-nya maka saya akan menulis tentang saklar pengaman sepeda motor yang sangat praktis, hanya bermodal saklar 3 kaki dan kabel. Saklar yang ini sudah teruji di sepeda motor saya dan tetap menggunakan posisi persneling, yaitu begitu posisi gigi tidak netral maka mesin motor akan mati…tetapi tanpa alarm lho]
yg pertamax nich mas….
bisa dipatentkan dong hsl karyanya, biar ada pengakuan dr HAKI hehehe…….
Mumet 😦
Tapi bolehlah dikereyeh…
seandainya dulu jadi masuk STM, pasti saya akan berguru banyak disini mas…:)
wah mumet aku dab, gimana tour de Parisnya?
haha…sama sekali gak mudeng pak guru
Mas…jadi bertanya-tanya…kuliah di matematika ato di elektro…ato dikedua-duanya..he3x..becanda…bagus kok..
Pak guru saya masih pusing nih 😀 Tapi idenya sungguh brilian. Sebagai pengendara sepeda motor unsur pengamanan menjadi salah satu hal yang perlu menjadi prioritas.
saya sich nyari mantra anti maling aja ah
*duduk rapi mendengarkan seminar mas deKing*
…
…
…
*tidak mampu bertanya saking banyaknya pertanyaan*
—
btw, gud lak ya di Paris nya…^^;
Oleh-oleh
cinderamatacerita nya ditunggu 😀Save dulu, ntar bacanya Pak… Belajar SPMB nih XD XD
whalah…
oleh2nya ke paris ini tah?
kuereeennn tenan rek!
waduh, pusing aku ngeliat rumus matematika.
usul pengaman motor nih, tempelin aja soal matematika super sulit di jok motor, trus tulis ” Bagi maling yang nyolong ni motor tapi gak bisa nyelesein ni soal matematika, tak doain seumur hidup gak bisa e’ol” wekekekeke, dijamin gak ada maling yang berani nyolong tu motor
Walah panjang banget mas, mumet aku. Pendek aja ngga’ mudeng maksudnya apalagi segitu.
hmmm… penjelasan yang jelas tapi tetap saja santri, gak mudeeng semuanya.
yawis… aku tunggu hasil akhirnya yang siap on-off mas…
*btw, jarang blog jadi makin goblog mengikuti perkembngan 🙂
[gedeg.gedeg…geLeng.geLeng…tetep.mumetz]
secara saya orang ips yg bener-bener ips so mo dibaca beruLangkaLipun tetep g’mudenk…
😀
Baru baca … Boleh juga nih
Apa gak mungkin dikombinasikan dengan sistem Fuzzy biar indikasi inputnya tidak sekedar tersambung atau terputusnya koneksi [biar gak rigid gitu lho… kayak saya ya?] 🙂
(Kmungkinan Deking akan jawab : Knapa gak kamu rancang sendiri)
Eh iya ya…, implementasi fuzzy butuh peng-eksekusi soft ya (uP atau PC) …. wah tambah mumet.
Saya gak tau apa rencana mas The King eh Deking (sama aja ya ? ) juga akan memberikan gambaran PCB nya ke rekan2 blogger ini atau cuma menjelaskan ide dan cara kerjanya.
Buat orang awam (yang minim wawasan elektro) memang jadi ruwet juga …
Saya jadi teringat juga masa lalu …
Kutak-katik IC di bread board, tekan2 tombol Z80, 8080, dstnya. Ah sejak ter/di-goda oleh PC lenyaplah itu semua …
BTW, bisa nih diskusi sistem digital lagi …
Saya izin ngopi dulu ya…..? Ga ssempat baca. warnetnya dah mau tutup. Boleh kan?
bagus juga neee rumusnya…………………… bisa jadi contoh yang baik
oooooooooooooooooooie bagus juga bisa di kembangkan supaya malingnya njubrazzzzzzz
Jadi inget matkul dan praktikum Sistem Digital.
Kalo di kampus diajarinnya cuman pake 7400 (NAND) aja… Semua rangkaian HARUS pakai NAND, jadi kalo ada OR, AND ato NOT diubah ke NAND dulu. Soalnya NAND lebih murah.
Dan sekarang sudah terhapus dari memori….
Padahal dulu salah satu desainer rangkaian yang (lumayan) jago, waktu ngerakit, ampun!! mata sakit…
Wah.. pengaman motor… penting nih…. Kupipes buat percobaan…
Kalau saya ngamanin motor caranya businya dicabut….
makasih banyak infonya
tulisannya dicopy ya..Menarik skali tulisannya.salut sm kk yang bisa cinta sm matematika.gimana ya cr mempertahankan cinta itu?…cintaku ke matematika lagi terombang ambing nih..
boleh donk minta dikirimi desainnya kayak gimana?????
contoh yg sdh diaplikasikan ke motor sdh motor apa saja?
kasi contoh dong bro…
good luck
klo boleh dikirim ke de_cakra@yahoo.com ya…
thxs
K1, K2 itu berupa apa ya? ic ato apa? yg jelas pliss…
hehehe..
apakah itu IC tipe SN 7408 dan SN 7404? klo iya ic itu diapain..? yg mana input n outputnya ?
thxs bro…
ooh
caranya gitu toh
guru matematika SMA saya pernah mengetes saya dkk sekelas untuk menyalakan sepeda motor beliau dengan imbalan hadiah.
tapi tidak ada satu orang pun dari kami yang bisa menyalakannya.
bahkan teman yang jago otomotif pun tidak bisa walaupun sudah mencoba dalam waktu yang cukup lama.
ternyata caranya gitu ya.
Tq
thanx for sharing…
dah dijual belum nich bentuk jadinya..???
Ketika Pencuri bisa menghidupkan mesin dan mengoper masuk gigi 1 mesin akam mati dan alaram berbunyi.
Pertanyaan kemungkinan:
1. pada saat alarm berbunyi,pencuri kemudian mematikan kunci kontak apakah alaram masih hidup atau mati atau permanen hidup tunggu si empunya mematikan.
2. Gambar kurang komplit ,langsung aja ke skema pokok dng 2 Ic tersebut dan power suplay 5v.
3.Pada prakteknya Saklar berkaki 3 terlalu repot,bagaimana kalo anda merancang dng saklar sentuh (push on)
jadi harus belajar matematika dulu ya agar terhindar dari rasa was”? Hmm, bisa gak aku… 😛
***********************************************
aku menghargai karya anda bro tapi gmn klo motornya gak di utak atik maling cuma langsung diangkat trus dimasukin mobil box. kayaknya lebih cocok dirantai aja di tiang listrik
he…hee…
***********************************************
thanks ya….buat informasinya….,,good dechhh
Mantrappppppp……….Brooooooooo……………..!!!!!!!!!!!!!
salam,
ide yang cemerlang bro…tapi sayangnya gambar skema diagramnya ndak ada,coba klo dikasih gambar skemanya pasti tambah mantabb and bwat yang awam dgn elektro kagak bingung banget …..alias mudeng ato jelas gituu…tapi yang itu dah lebih dari cukup….terus berkarya ya bos,biar para blogger pada tambah pinter and indonesia tambah maju. tlg klo ada skema diagramnya circuitnya aku dikirimi lewat email ya! thanx banget sebelumnya lho bos!
mas deking… punya rangkaian klistrikan untuk motor yamaha gk? inputan indikator yamaha ground ato positif?
oy mas, klo menggunakan saklar (S) untuk ngangtifkan system ap itu effesien? soalnya klo skelar dimatikan, sytem pengaman motornya gk berfungsi, kmungkinan maling bsa matikan saklar untuk curi motor.. trus penempatan sakelarnya dibagian mna?
stu lg mas yg mo sya tanyakan, klo kbel di CDI yg diputus kbel positif bisa ato gk? krena input indikator gk semuanya ground?
pliss.. mhon ptunjuknya spa sja yg mngerti…
Siiiiip….!!! ini yang kucari-cari. rangkaian ini akan aku integrasikan ke PLC. cuma masalahnya PLC-ku powernya 220. ada yang punya rangkaian converter (DC ke AC ) ga ya ??? kalo da boleh tuh….
bos, ada yang punya skema / diagram kelistrikan mega pro th. 2002, ini email saya program_div@yahoo.com bisa japri aja.. thx
sangat hebat tulisanmu ini, saya fisika tp ndak terpikir seperti yg kamu tuliskan. makasih atas ide bagusmu ini. apakah masih ada tulisanmu ttg aplikasi matematika dalam teknologi kehidupan sehari-hari?
lieur……..hehehehe…….
tp kta cba deh…..pelan – pelan saja……..
kalau buat sepeda motor yamaha vega R 2008 sistem pengapian nya gimana….? dan saya harus ngambil dari mana pengapian, kalau gak ada ground nya tolong buatin seketsanya dong + keterangan pemasangannya n kabel yang di putus warna apa aja
Thank you
To.
Chaiurl
bgs jg…bisa kirim skema lengkapnya ke email saya gak…klo bs makash banyak deh…
mantap jg mas bro…..tp klo bs dperjelas lg skemanya,,,,soalnya msh bingung nih’…hehee
asskuuuuuuuuuuuuum buat mas mas yang masi mumet, cobi jenengan ketik warna cabel sepedah motor, iku luweh gampil. lawong spd iku seng jelas kabele. duduk sekemae. oke broooooo…………salam anget buat otooto mania…………………….kutang ta
asskuuuuuuuuuuuuum…………..cling
Kasih Ilmu tanggung2, koq nggak dijelasin gimana kalo mau di pake sepeda motornya, tiap masukin porsneling matot + bunyi alarm, saya baca skema diatas nggak ada switch untuk menormalkannya lagi.