Perubahan … mungkin itu adalah kata yang senantiasa melekat pada diri manusia karena manusia adalah sosok yang senantiasa berubah dan berkembang, entah dilandasi oleh keinginan ataupun kebutuhan. Hal itulah yang menyebabkan piramida Maslow mengalami perubahan puncaknya dari self actualitation menjadi self transcendence. Terjadinya perubahan (kebutuhan) tersebut sebenarnya merupakan suatu akibat dari terpenuhinya kebutuhan-kebutuhan manusia pada suatu level.
Sebagai salah satu unsur yang ada dalam kehidupan, matematika juga memuat perubahan. Perubahan dalam matematika lebih sering dikenal dengan nama transformasi. Ada empat macam transformasi dasar dalam matematika, yaitu translasi (pergeseran), rotasi (perputaran), refleksi (pencerminan), dan dilatasi (perbesaran).
-
Translasi (pergeseran)
-
Rotasi (perputaran)
-
Refleksi (pencerminan)
- Dilatasi (perbesaran)
Secara gampangnya translasi merupakan suatu perubahan posisi yang diperoleh dengan cara menggeser.
Perubahan posisi dalam rotasi diperoleh dengan cara memutar obyek dengan mengacu pada pusat perputaran tertentu. Rotasi berbeda dengan translasi karena perubahan posisi pada translasi tidak mengacu pada suatu titik tertentu. Keistimewaan dari rotasi adalah jarak antara titik pusat dengan masing-masing bagian dari obyek yang diputar akan selalu tetap, seberapa jauh pun obyek itu diputar.
Refleksi merupakan perubahan yang dilakukan dengan mencerminkan suatu obyek terhadap suatu garis (untuk dua dimensi) atau bidang (untuk tiga dimensi). Refleksi biasanya tidak hanya perubahan posisi, tetapi juga diiringi dengan perubahan bentuk.
Seperti halnya refleksi yang tidak hanya terpaku pada perubahan posisi, dilatasi menghasilkan suatu perubahan ukuran selain perubahan posisi. Dilatasi diperoleh dengan mengalikan suatu obyek dengan faktor pengali tertentu (bisa memperbesar ataupun memperkecil).
Untuk memperjelas penjelasan di atas, saya sertakan juga contoh-contoh gambar dari transformasi tersebut (silakan diklik untuk memperjelas).
******** Transformasi dalam kehidupan********
Seperti biasa, saya ingin mengaitkan konsep matematika tersebut ke dalam kehidupan. Tetapi maaf, untuk saat ini saya hanya akan mengaitkan konsep transformasi ke dalam kehidupan saya sendiri … saya tidak akan melakukan maupun merekomendasikan upaya generalisasi. Sekali lagi ini untuk kehidupan saya pribadi …
- Translasi
- Rotasi
- Refleksi
- Dilatasi
Untuk translasi ini saya tidak akan berpanjang lebar. Sederhana saja, saya ingin bergeser menuju kedewasaan. Saya merasa kalau sampai saat ini saya belumlah menjadi sosok manusia yang dewasa.
Rotasi di sini bukan tentang roda kehidupan yang konon kabarnya senantiasa berputar kadang di atas kadang di bawah.sama sekali bukan karena maaf saya pribadi kurang setuju dengan ungkapan tsb, menurut saya kehidupan itu lebih mirip dengan grafik “equation of time” (lampiran terakhir dari thesis saya hehehe) yang mirip dengan grafik fungsi sinus tetapi tidak simetris. Lalu apa yang saya maksud dengan rotasi?
Salah satu poin penting dari rotasi adalah adanya jarak yang selalu tetap, yaitu jarak terhadap suatu poin tertentu. Jadi dengan ber-rotasi saya ingin tetap menjadi manusia yang konsisten pada hal-hal tertentu (mungkin tentang prinsip atau lainnya).
Seperti saya sebutkan di atas bahwa refleksi tidak hanya menghasilkan perubahan posisi, tetapi juga sering diiringi dengan perubahan bentuk. Oleh karena itulah sekarang saya ingin mengalami perubahan rupa (saya sengaja menganalogikan secara kasar antara bentuk dan rupa). Saya merasa selama ini saya sangat jarang “bercermin”, saya tidak menyadari betapa usaha saya untuk mempercantik mempertampan diri saya gagal total dan malahan hanya berujung pada banyaknya coreng moreng di wajah saya. Kenapa usaha saya tsb gagal? Jawabannya sederhana, yaitu cermin. Selama ini saya jarang sekali memakai “cermin” ketika saya “bersolek”, saya tidak tahu bagian mana dari wajah saya yang perlu “diperbaiki”. Hal tsb mengakibatkan saya tetap membiarkan bagian buruk wajah saya dan malahan saya membuat buruk bagian baik wajah saya. Oleh karena itu saya sangat berharap di masa-masa mendatang saya lebih mampu dan mau untuk menggunakan cermin.
Dilatasi selalu diiringi perubahan ukuran (entah memperbesar maupun memperkecil). Oleh karena itulah saya berharap saya juga bisa men-transformasi diri saya secara dilatatif. Saya ingin meningkatkan (anggap meningkatkan sama dengan memperbesar) segala kebaikan yang saya miliki (seandainya saya memiliki kebaikan). Di lain sisi saya juga ingin memperkecil alias mengurangi segala kekurangan yang tentu saja saya miliki.
Demikianlah harapan-harapan saya di masa mendatang, semoga saja hal tsb masih bisa dianggap memenuhi kriteria PR resolusi yang diberikan oleh guru saya, Pak Sawali. Saya akui resolusi saya masih terlalu general alias sangat luas dan kurang spesifik. Tetapi, ijinkan saya untuk memiliki resolusi yg luas karena bagi saya hal tsb akan lebih fleksibel, walau saya akui ke-luas-an resolusi saya tsb akan berakibat pada upaya yang mungkin kurang terarah.
Mengenai jumlah (sebenarnya secara matematika bukan jumlah, melainkan cacah alias “banyaknya” ) yang hanya empat itu bukan saya ikut-ikutan Uncle Goop apalagi bermaksud tidak menghormati Pak Sawali yang telah memberikan PR ini. BUKAN! Saya hanya menulis 4 resolusi bukan 8 karena menurut saya ada hubungan yang erat antara 4 (resolusi yg saya tulis), 8 (banyak resolusi yang “seharusnya”) dan 12 (bulan saya menulis resolusi). Hubungan tsb adalah 4= 12(mod 8) atau bisa juga 4+8=12 hehehe…
Ehm agak serius sedikit, alasan saya hanya menulis 4 butir adalah karena saya merasa tidak bisa mencantumkan secara detail dan banyak semua resolusi saya. Resolusi bagi saya sepertinya lebih berdasar pada keinginan saya semata, tanpa adanya kesadaran akan (kemungkinan) kebutuhan saya yang sesungguhnya. Ya tentu saja saya tidak akan pernah tahu apa yang benar-benar saya butuhkan. Sehingga tidak mungkin saya mengakomodir semua resolusi saya (yang berawal dari keinginan semata tsb) dalam bentuk rangkaian kata karena keinginan saya sangat banyak dan sulit untuk memilih 8 di antara mereka.
Lalu kenapa saya tidak menuliskan resolusi saya berkaitan dengan ibadah, persembahan untuk orang tua dll? Terlalu lama jika saya harus menunggu tahun depan untuk memenuhi hal tsb (maaf ini pendapat saya dan saya juga tidak bermaksud menyalahkan teman-teman yang menuliskan poin-poin tsb), tetapi sebenarnya poin-poin detail tsb (agama dan orang tua) bisa jg dimasukkan ke resolusi-resolusi general saya kan?
Oh ya maaf saya juga tidak bisa meneruskan PR ini ke delapan saudara saya karena saya merasa kesulitan untuk memilih 8 dari sekian banyak saudara saya.
Kepada Pak Sawali, saya sudah mengerjakan PR lho. Dapat nilai berapa Pak?
Khusus kepada Almascatie:
Maaf dulu saya menolak PR semacam ini dari Almascatie. Bukan apa-apa, tetapi secara jujur dulu saya benar-benar tidak ada ide tentang hal ini. Lha ide tulisan ini juga saya dapatkan ketika sedang tiduran sambil melamun, dan memang pada awalnya saya juga tidak berencana mengerjakan PR dari Pak Sawali. Karena Sebenarnya secara jujur saya tidak bisa dan tidak terbiasa untuk membuat tulisan-tulisan yang sedang trend, sama seperti Uncle Goop yang cukup menikmati hal-hal aktual dari sumber-sumber lain. Selama ini saya lebih nyaman untuk membuat tulisan dengan gaya saya sendiri.
Tambahan:
Ada beberapa teman yang “protes” karena saya tidak menanggapi komentar-komentar pada beberapa tulisan terdahulu. Saya benar-benar mohon maaf atas hal itu. Jujur saja saya masih agak lumayan sibuk, tetapi saya benar-benar akan berusaha kembali seperti dulu yaitu menanggapi komentar-komentar dari rekan-rekan. Insya Alloh postingan yang ini menjadi tonggak kembalinya tanggapan komentar dari saya …
Kok ngomongin tranformasi segala ya , apa besok dilatasi mas π
Hahaha…masa’ dilatasi π
Oh ini semacam wise list atau target tahun depan ya mas.
Keren nih.
*liat kalimat terakhir*
Yes De King is Back !!
*btw dilatasi dah termasuk transformasi ya -menahan malu- *
kalo di AutoCAD ada move, mirror, rotate dan scale kalau nggak salah ya.
*catet nama-nama blogger yang nggak nerusin PR-nya*
Ammmpuunnn… Yang ngasih PR guru Bahasa Indonesia, eh dijawab pakai Matematika… π
Matematika dan bahasa ternyata ndak bisa dipisahkan ya Sam deking :-0.
Tulisan tulisane sam deking ngajak miker terus, apik, apik apik π
Dari matematika, ke bahasa ke psikologi: lintas disiplin ilmu
wacana yang luar biasa..
hmm…resolusi yang cukup unik. benar-benar deking banget nih..
wax…situ cantik? π―
soal yang refleksi, saya menyarankan abang
untuk membeli cermin kecil yang bisa dibawa kemana-mana. jadi sewaktu-waktu mau ngaca, jadi gampang. lagipula berkaca nggak cuma ke cermin kok. bisa denganbertanya ke orang lain, bagaimana ‘penampilan’ saat ini. masukan dari orang tersebut insya Allah bisa membantu ‘mempercantik’ diri. IMO lho.. πah iya, kok nggak dimasukin resolusi menikah? *kabuuurr*
Walah, resolusi aja pake mate matika nih pak de. *geleng geleng*
Oh iya, kalo bagi saya yang menarik itu refleksi yang saya harapkan menghasilkan dilatasi.
OOT sebentar:
ada yang membicarakan saya ya??
*halah nda’ penting* π
_____________________________________
Fyuhh, saya pikir ko lebih enak ngobrol dgn njenengan ya mas dari pada mbaca tulisannya… Bukan karena tulisannya nda’ bagus atau gimana. Ah ini, pasti karena ilmu saya yang nda’ nyampe ato lupa. Dan disinilah saya bisa belajar, mengenai matematika dan utamanya kehidupan.
Seorang sahabat berkata, saat kita belajar, kita bisa menciptakan kemerdekaan kita sendiri, karena kemerdekaan diperjuangkan dan bukan pemberian..
Saya ingin belajar ah, agar merdeka
Halah, malah curhat sendiri…
_____________________________________
Dan untuk resolusi atau harapannya :
1. Semoga bro, karena ingat jargon terkenal “tua adalah pasti dan dewasa pilihan” (gitu ga ya??)
2. Saya membayangkan, ini tidak mudah membutuhkan semacam gravitasi yang menjaga bumi berputar pada mentari, tapi saya yakin dan percaya dikau bisa sobat π
3. Saya agak OOT di point ini, menampankan diri karena mo nyari belahan jiwa ya mas? π
4. Ga comment aja lah, yg ada otak usil saya nda’ mau brenti usil selepas membaca memperbesar memperkecil Hahaha maaf sobat.
Good Luck Brother
Ini bukan generalisasi, dan ini juga bukan sebuah penjabaran kalkulus. Ini benar sebuah resolusi humaniora π . Empat transformasi dan menurut-ku ke-empat-empat-nya memiliki konektivitas satu sama lain.
Aku meng-amin-kan Dilatasi-nya, ter-lebih-lebih pada proses perubahan yang memang mem-butuh-kan kejujuran untuk meng-ungkap-kan kelemahan dan kelebihan kita, yang belum tentu semua orang mau dan mampu untuk melakukan-nya. π
Aku juga meng-amin-kan Refleksi-nya, ini peng-ungkap-an terhadap minim-nya kesadaran kita untuk meng-intropeksi diri kita sendiri. Sering kita sudah meng-guna-kan imbuhan “ter-“ dalam kehidupan kita, padahal kita sendiri sudah berada dalam ambang batas “toleransi” tanpa kita sadari. π
Btw, aku juga ber-tanya-tanya se-paham dengan pertanyaan Chika di kalimat paling akhir. Kok tidak ada? π
Semoga ber-hasil men-jalan-kan proses Transformasi-nya yaks bro

*ikut men-doa-kan*
Sesungguhnya yang abadi adalah perubahan itu sendiri.. hayah..ngomong apa gw ini???
huhuhu kalkulator bertranformasi menjadi bubur yang sangat nikmat untuk dimakan, sepertinya semangat pohon pisang pun sudah terefleksi di gedung kokoh pencakar langit bebas kaca yang sedang ingin dirimu bangun huhuhuhuhu
Amien bro ….Amien.
wogh!!!! kang deking sangadh!!! kang deking sangadh!!!
dan saia binun sangadh…
ah ya, yang terfenting bukan jumlah resolusina, tetafi usahana ko’ kang
jahh..saia malah sok menasehati begini………….
mantabs
tumben aku mandan mudeng karo tulisan kiye
Wuiihhh….
As usual, selalu serius…
Btw, dulu saya ujian transformasi dapet bagus loh…
Halah… π
Terutama setelah melakukan pembunuhan karakter terhadap saya…
Hahaha…
Peace ah.. π
Walah, PR-nya bagus amat, Pak deKing, Dapat nilai 1000, hehehehe π Maaf sebelumnya, Pak, saya memberikan PR kepada Pak deKing, bukan bermaksud “ngerjain” atau hal-hal lain yang akan menambah repot saja. Saya merasa ada hal penting dari Pak deKing yang perlu diketahui publik, terutama yang bukan bersifat privacy, Pak. Tujuannya? *Halah sok tahu nih* semata-mata untuk mengobati kerinduan saya terhadap Pak deKing yang selama ini hanya saya kenal lewat dunia maya. Dengan menyampaikan refleksi menjelang akhir tahun semoga makin melengkapi profil Pak deKing dalam khazanah batin saya tentang sosok yang selama ini saya kagumi. Mohon maaf sebelumnya kalau telah membuat Panjenengan benar2 repot, hehehehe π
Mnerjemahkan proyeksi masa depan menjadi sebuah keyakinan memang harus dekat dengan ilmunya ya pak? saya mersakan itu sehingga deKing banget gitu loh….
Saya sangat mengaminkan di belakang harapan2 kang deKing.
Translasi (pergeseran), Rotasi (perputaran), Refleksi (pencerminan), dan Dilatasi (perbesaran) sebagai sebuah siklus perubahan dalam dinamika kehidupan manusia agaknya akan terus terjadi. Keempat unsur ini –halah lagi2 sok tahu– akan membentuk sebuah transformasi dan itu sangat tergantung bagaimana pribadi yang bersangkutan menyikapinya. Mudah2an keempat unsur yang telah Pak deKing canangkan sebagai tonggak perubahan benar-benar mampu membangun sebuah transformasi menuju cita2 luhur yang hendak diwujudkan Pak deKing.
Doa saya secara tulus saya sampaikan pada Pak deKing, semoga tetap sehat, damai, dan sejahtera selalu.
OK, salam hangat.
Eh, maaf, maunya berturut-turut, malah disalip Mas Kurt. Oh, yeeaaah!
Kepada Saudara2 saya semua, mohon maaf. Saya tanggapi nanti atau besok ya karena hari ini saya ingin menuntaskan obsesi saya dulu. Hari ini saya akan mengunjungi sebanyak nungkin kota di negara tempat saya tinggal. Ini bukan perjalanan spiritual tapi semoga bisa mendapat manfaat. Tapi santai saja, insya Alloh akan saya tanggapi komentar2 yg ada π
Untung resolusi yang di cantumkan disini cuma 4.. Wong 4 saja sudah sepanjang dan serumit ini, apalagi 8. Saya bisa tepar dibuatnya..
he he he, piss bro..
walah…. manusia seperti sampean ini memang sangat berguna… bisa menerjemahkan sesuatu teori dalam hidup sampean…
Semangat tersu mas
wah, ini mah pelajaranku di kampus!
bahkan aku jg ngajari materi ini di lab kpd para praktikan! π
hebat jg dibuat implementasinya utk kehidupan sendiri… π
huuuuuuuuu… sibuk apaan? buktinya masih bisa chat sama aku n membengkalaikan tugas2mu itu…
hahahaha… π
*dasar om ceKing! kalo lain kali bikin aku BT lg… beneran deh, tak gorok nanti!* π
Jadi ingat waktu sekolah dulu .. pernah dapat pelajaran serupa. Good posting.
Saya ikut mendoakan semoga transformasinya bisa cepat terwujud.
hohohohohoho bener2 salut aku.. resolusi ditangan deKing menjadi sebuah wacana ajaib…..
P.S. makasih pesannya dah diterma dengan jelas hahahahha……
*padahal sempet mikir ni orang bisa ga bikin resolusi dengan bahasa matematika*
salut bro…
eh lupa trus deKing sama arya kapan diresmikan?
*kaburrrrrrrr*
Anas:
Iya mas…ini harapan general saya di masa mendatang.
Saya belum pernah memakai AutoCAD tapi kalau dipadankan memang fungsi2 dalam AutoCAD itu merupakan transformasi juga. Move=translasi, mirror=refleksi, rotate=rotasi, scale=dilatasi
BTW terima kasih atas sambutannya Mas π
Rozenesia:
Hehehe walau PR bahasa Indonesia dijawab matematika, semoga saja Pak Guru tidak marah π
Perempuan-Nya dan Andi Bagus:
Terima kasih. Ach ini hanya kebiasaan saya memaksakan diri saja kok π
Chika:
Resolusi unik ya? Mmmm saya hanya melakukan rotasi saja … yaitu berusaha menjaga konsistensi π
Menikah? Gampang … nunggu deposito teman2 semua tambah banyak biar nanti saya dapat hadiah banyak
Danalingga:
Mmmm menarik Oom. Refleksi sekaligus dilatasi.
Itu mungkin Oom, penjelasan sederhananya saya akan mencoba lintas disiplin ilmu (meminjam istilah Perempuan-Na).
Dalam Fisika, cermin cekung akan menghasilkan bayangan yang diperbesar. Tetapi ada “konsekuensi” dari bercermin dengan cermin cekung, yaitu bayangan kita akan terbalik.
Kembali ke Matematika … refleksi akan memberikan bayangan dengan ukuran tetap jika “cermin” yang dipakai adalah garis lurus. Tetapi ketika kita melakukan pencerminan dengan menggunakan suatu kurva (lengkung) maka akan diperoleh bayangan dengan ukuran berbeda dari benda aslinya.
Kalau boleh saya katakan garis lurus itu menggambarkan suatu sifat yang kaku dan statis, sedangkan kurva yang berbentuk melengkung itu melambangkan suatu kedinamisan. Jadi (menurut saya) refleksi sekaligus dilatasi bisa diperoleh ketika kita bercermin secara dinamis.
Goop:
Terima kasih bro … *jabat erat*
Wah mantap bro. Akuurrr … *jabat erat lagi*
Tanggapan resolusi:
1. Terima kasih bro. Ternyata “memilih” pun bukan hal yang mudah ya …
2. Kira2 gravitasi-nya berupa apa ya?
3. π
4. Maksudnya apa ya? *
pura-puratidak tahu*Thanx bro …
Extremusmilitis:
Ya konektivitas atau bahkan mungkin juga integritas… seperti harapan Oom Dana yang ingin melakukan refleksi sekaligus dilatasi.
Ini Chika, Uncle Goop dan Extremusmilitis seperti janjian menanyakan hal itu sich π
Tapi sepertinya saya akan mempersilakan bro Extremus duluan dech.
BTW thanx atas doanya …
Tukangkopi:
Weits benar bro … setuju …
Perubahan itulah yang abadi
Bedh:
Terima kasih bro atas doanya … *jabat erat*
Hoek Soegirang:
Bener bro … yang penting usaha ya, bukannya jumlah resolusi π
*jabat erat Hoek*
Arya:
Tumben komentarmu serius Ar?
Thanx bro …
Praditya:
Ujian transformasi dapat bagus? Wah Adit menjadi transformer dunk
*merencanakan pembunuhan karakter berencana lagi*
Sawali Tuhusetya:
Hahahah santai saja Pak. Saya tidak merasa direpotkan kok … seperti apa yang saya tuliskan, saya mendapatkan ide malahan ketika sedang tiduran, hanya saja saya memang selama ini tidak bisa menulis hal2 yang sedang booming …
Hahaha tidak banyak hal2 penting dari saya.
Terima kasih Pak. Semoga suatu saat kita bisa bertemu di dunia nyata …
Hahaha tidak kok Pak. Saya justru berterima kasih atas PR itu karena PR itu malahan memicu saya untuk menggali dunia2 ide saya.
Kurtubi:
Saya ini belum punya ilmu yang cukup Pak π
Oleh karena itu saya membuat proyeksi untuk bisa menggali ilmu π
Terima kasih atas doanya Mr. π
Sawali Tuhusetya:
Wah terima kasih sekali Pak …
Semoga Pak Sawali beserta keluarga senantiasa mendapat perlindungan dan karunia dari Tuhan …
Hehehe Pak Sawali mulai gaul euy … π
deKing:
No comment!!!
Qzink666:
Hehehe mungkin kalau 8 malahan penjelasannya menjadi pendek bro
Piss juga bro …
Ario Dipoyono:
Waduch Mas Ario terlalu berlebihan.
Terima kasih atas doanya Mas …
Juminten:
Lha saya ini biasanya chat juga sambil mengerjakan tugas
berupa browsing berita2 balap, nonton film di internet dllGalak amat … π¦
Erander dan Hanna:
Terima kasih wahai bro … sist … π
Almascatie:
Terima kasih Bro … *pasang jarum di tangan … lalu jabat erat tangan Almascatie*
OK saya resmikan dan umumkan sekarang ya …
Dengan ini saya umumkan kalau saya akan menjadi wali pernikahan Almascatie dan Arya ..
Hehehe
*misuh2 ga karuan*
ga di blog ga di YM deKing emang lagi gandrung sama bencong kok
wakakkakakka
sepertinya memang beginilah kita mas, masih sulit membedakan diantara keduanya, btw tapi apakah ini nafsu kita yang bicara?
salut deh sama mas deking, selalu bisa menghubungkan semuanya dengan matematika
refleksi………….pak deking
#Oleh karena itulah sekarang saya ingin mengalami perubahan rupa#
Meh operasi plastik apa suntik silicon.. π
Apakah juga ingin melakukan perubahan bentuk juga (hitung-hitungannya ditulis dengan cermat dan serahkan pada mak erot )… π
Duh…. Berat tulisannya ‘diucapkan sambil mikul beras 2 karung’.
Ciri khas matematikanya selalu muncul π
moba bisa bertransformasi ke yang baik kawan π
“Wacana Transformasi ‘manusia biasa’ begitu luar biasa”
saya baru mau mempelajari bab ini bapaknya
Hmmm sudah lupa2 inget tetapi mungkin (kecuali refleksi barangkali ya) kita dapat mencampurkan sifat2 transformasi di atas, seperti dilatasi dengan rotasi, atau translasi dengan dilatasi dan lain sebagainya, eh bener begitu ya?
resolusinya cool….
lain daripada yang lain….
tulisan yang bagus brooo…. ( ni bro pa sist yaaa)
*bingung*
pasti untuk melakukan ke 4 transformasi itu butuh energi, apa betul yaaa?
ehmmm…eheum…bagosss sekali ulasannya.. π
translasi nya semoga nga bergeser ke yang lebih kekanak2 an aja deh om. . .
trus soal rotasi. . .saya ngga nangkep.
refleksi = berubah bentuk ?
karena contoh gambarnya pake segi empat, jadi ngga nampak perubahan bentuk nya..
eh, bukan berubah bentuk cuman berubah “arah” mungkin kali ya . . *bayangin bangun segitiga
dilatasi nya.. semoga nambah gemuk deh
*kabuuurrrrrrrrrrrrrrr
Almascatie:
*
*Tendang Almascatie ke peraduan Arya
Cak Peyek:
Ya memang susah Cak karena kita hanya tau apa yang kita inginkan.
Nafsu? Bisa jadi, tetapi nafsu tidak selalu bermakna negatif kan?
Ayahshiva:
Terima kasih Mas Ari …
iNyoNk:
Yupe … refleksi. Kata yang pendek tapi sulit …
Regsa:
Operasi plastik dab … mumpung banyak ember plastik bekas yang bisa dipakai
Kenapa mesti ke Mak Erot? Pakai pompa atau dientupkΓ© tawon rak yo iso to? heheheh
Goes:
Jangan Spiderman mas karena itu tokoh favorit saya hehehe
Grak dan Zan’s:
Terima kasih … mari bertransformasi
Bacteria:
Ayo sana belajar yang rajin hehehe
Yari NK:
Iya Pak. Contoh perpaduan antara rotasi dan translasi adalah kurva Archimedian
itikkecil:
Hehehe terima kasih Mbak. Saya memang suka tampil beda
*lega karena Mbak Itik tidak ngegossip lagi hehehehe*
3l3ctr0n:
Ya … energi itulah yang lumayan berat untuk saya himpun.
BTW saya laki2 … panggil saja bro π
Iverlita:
Terima kasih …
Funkshit:
Mmmm …
Mengenai rotasi:
Untuk rotasi memang hanya saya ambil konsistensi jarak terhadap titik acuan saja kok bro. Jadi saya ingin konsisten pada hal2 tertentu
Mengenai refleksi:…
Ya … seharusnya saya memakai contoh bentuk lain ya biar terlihat perubahan bentuknya.
Mengenai dilatasi:
*lempar Funkshit pakai kursi angkringan*
terlalu rumit
terlalu mati-matikan
terlalu njlimet
terlalu deh pokoe
hehehe belajar matimatika lagi π
saya paling suka dilatasi π
saya paling suka pelajaran matematika pas guru/dosennya nggak masuk……
rasanya gimanaaaaaaa gitu.
huhuhuhuhu
setuju ma komen #46 π
Jaman dulu orang yang pinter macam de King ini sudah pasti dibilang dukun, deh. Gak peduli apakah penjelasannya tentang istilah-istilah matematika yang dipake itu 100% bener atau tidak tuch. Tapi, konteksnya dalam ‘kehidupan’ masuk akal. Wedddhian, uapik tenan iki, rek! (Maaf, agak terkontaminasi Suroboyo Rungkut…)
Wah, masalah klasik njih Pak De π
Saya juga sering mengalami, kalau orang jawa bilang:
“ora iso nyawang gitok-e (tengkuk) dewe”
Wah.. ini nice loh mas (eh.. mas kan?).. makasih buat infonya ya.. ck ck ck.. Situ pinter pisan.. π
kenapa ya banyak orang yg gak suka matematika? mungkin mas deking punya analisa tersendiri?… kalau saya dari dulu menganggap matematika itu menyenangkan (walopun gak pinter2 amat).. bikin penasaran kyk main game π , maaf rada oot..
btw, tulisan yg kreatif bro π
gila… seperti pelajaran SMP dulu, tapi ini versi rumit-nya.
kok ga ada materi refleksi sama rotasi yang berhubungan dengan ilmu matematika y….. mau dunx…..
poros rotasi dalam hidup ini apa yah?
ada contoh soal refleksi gaaaakk???????