Sepertinya ini saat yang tidak tepat bagi saya sendiri untuk ber-matematika, jadi mari kita mengobrol santai 😉
Kali ini saya ingin sedikit berbicara tentang hasrat, tetapi saya akan mengawalinya dengan sedikit menyentuh passion. Sebenarnya saya bingung istilah yang tepat untuk passion (mungkin ada rekan-rekan yang tahu?), tetapi mbah Wiki di sini menyebutkan kalau sedikit-banyak passion bisa diekuivalenkan dengan emosi. Walaupun begitu, tetap ada perbedaan antara passion dan emosi yaitu passion lebih berkesan pasif (dari sudut pandang subyek) karena penyebab passion adalah pihak luar (eksternal) sedangkan emosi lebih bersifat aktif karena penyebab emosi ada di dalam diri subyek (internal). Descartes, di bukunya yang berjudul Passions of the Soul (Les passions de l’âme), menyebutkan bahwa ada enam passion dasar yang dimiliki manusia yaitu kekaguman, cinta, kebencian, hasrat, kebahagiaan dan kesedihan. Tetapi untuk kali ini perkenankan saya untuk hanya memilih hasrat sebagai topik membual.
Apa itu hasrat? Secara sederhana hasrat adalah keinginan tetapi hasrat bukan hanya sekedar keinginan untuk meraih hal-hal “baik” yang belum kita miliki tetapi juga mencakup keinginan untuk mempertahankan segala “kebaikan” yang sudah kita miliki. Hasrat merupakan motivator pertama bagi jiwa untuk melakukan suatu tindakan. Betapa pentingnya arti hasrat bagi tindakan membuat Descartes menyatakan bahwa hasrat juga merupakan jembatan antara passion yang lain dan tindakan nyata kita. Jadi hasrat sangat berpengaruh dalam perubahan kondisi potensial menjadi kondisi faktual. Segala potensi akan sia-sia tanpa adanya hasrat untuk mewujudkannya menjadi suatu aksi. Eh lalu bagaimana dengan peringatan rutin Bang Napi (tokoh di salah satu TV swasta), “Waspadalah! Karena kejahatan tidak muncul hanya karena adanya niat, tetapi juga kesempatan“? Bisakah kita samakan niat yang dimaksud Bang Napi tsb dengan hasrat? Seandainya iya maka itu berarti suatu aksi (dalam hal ini kejahatan) bisa muncul tanpa adanya hasrat (yaitu niat), melainkan cukup dengan kesempatan. Benarkah hal tsb? Menurut saya jawabannya adalah TIDAK!! Menurut saya niat berbeda dengan hasrat itu sendiri karena niat sudah merupakan perwujudan dari hasrat, ya … niat merupakan suatu bentuk reaksi dari aksi yang bernama hasrat atau dengan kata lain niat adalah turunan dari fungsi hasrat *halah matematikanya tetap muncul*. Pada awalnya kita sudah memiliki suatu hasrat yang terlebih dahulu kita “terjemahkan” menjadi aksi abstrak berupa niat sebelum pada akhirnya (mungkin) kita lakukan finalisasi dalam bentuk aksi yang konkrit alias perbuatan nyata. Lalu bagaimana dengan kejahatan karena kesempatan? Tidak jauh beda dengan “versi” niat … kesempatan yang melandasi suatu kejahatan bukan berarti tidak ada niat di dalamnya … apalagi hasrat. Di dalam kesempatan tsb ada hasrat dan juga niat, hanya saja hasrat dan niat tsb datangnya lebih terlambat dari kejahatan yang diawali dengan niat. Bagaimanapun juga hasrat akan menemani hidup kita … dia akan selalu mengiringi kita. Waspadalah…waspadalah!!!
Oh ya … di bagian akhir buku Passions of the Soul, Descartes menyatakan bahwa “it is on the passions alone that all the good and evil of this life depends“. Jadi passion sangat bertanggung jawab atas lahirnya tindakan yang dalam hal ini hanya merupakan suatu akibat. Jadi bagaimana kawan? Menjadi malaikat atau iblis hanya tergantung pada KEMAUAN dan KEMAMPUAN untuk mengendalikan hasrat (ingat bahwa hasrat-lah yang menjembatani adanya perwujudan passion dalam bentuk tindakan).
*****************************************
Tulisan ini saya persembahkan untuk seorang sahabat saya yang jelek dan aneh, panggil saja dia Bunga Bangkai (padahal dia laki-laki hahahaha ). Sahabat saya tsb pernah berbagi kisah kehidupannya pada saya dan dari kisah beliau tsb saya juga semakin banyak belajar tentang nilai-nilai kehidupan. Beruntunglah dia yang mempunyai sahabat seperti saya yang akhirnya mau memenuhi rengekannya permintaannya akan sebuah tulisan khusus berkaitan dengan penderitaan yang sedang dialaminya. Berhubung sahabat saya tsb sedang banyak pikiran, maka saya pilih pendekatan non matematika untuk tulisan ini …
Betapa beruntungnya rekan-rekan semua yang tidak kenal sahabat saya tsb *iri mode ON*, rugi sekali memiliki kawan seperti dia hehehehe
Hehehehehe peace bro …
Sekali lagi bro, “it is on the (your) passions alone that all the good and evil of this (your) life depends“.
So just make your decision and be ready for all its consequences… No regret nor cry!!!!!!!!
“niat adalah turunan dari fungsi hasrat”
Klo integralnya apa oom Deking? 😀
~ Berusaha mencerna…
hasrat bisa dimatematikain juga to? 😀
“panggil saja dia Bunga”
Kok kayak nama samaran korban pelecehan seksual di koran Merapi ya?
walah…
trus hasrat temennya apa om??
Hmmm, yang kalau di-urut kira-kira seperti ini ya bro?
Nafsu->Hasrat->Tindakan…
Dan berarti, kalau kita bisa mengendalikan nafsu dalam diri kita (yang biasa-nya lebih besar), maka hasrat itu tidak akan pernah ter-lewati dan tindakan tidak akan pernah terjadi, apa bener begitu?
Hasrat bisa muncul karena adanya *halah* niat. Tetapi, hasrat seringkali mentog hanya sebatas dalam bentangan abstrak kalau tak ada aksi untuk mewujudkannya. Jadi, niat, hasrat, dan aksi berada dalam satu baris linear *halah asal ngawur nih, Pak deKing* yang akan bersama-sama menunjukkan karakter kita, termasuk pemimpi atau bukan, hehehehe 😆
ah..saya lebih suka obrolan2 seperti ini..
thx buat tambahan ilmunya..
deking pasti pas nulis ini lg berhasrat banget sama almas.
swimsuit…prikitiw
*tendang arya*
👿
aku tau permintaan ini dari si arya yang kesepian
hasrat untuk bersama deking selalu menggerogoti dirinya sampai ke akar2
hasrat + ambisi + niat = merana?
kalau hasrat sama keinginan itu sama ya? kalau hasrat dan nafsu? 😀
*komen ga jelas*
hasrat saya menggebu-gebu kalo malam minggu gini..
Ckckck… masih ngomongin “itu” juga… 😀
sama dengan “desire” nggak ?
jadi ingat tulisan Lacan yang banyak membahas isi tulisan Freus ttg hasrat. 🙂
dasar dari awal juga udah berasa matematika banget, dasar kalkulator. setiap postingan dari orang ini saya tidak pernah bisa ngerti dengan satu kali baca…… saya memang lamban sekali soal matematika huhuhuhuh
passion, saya blum ngerti 😀
jadi, kesimpulan postingan ini, sebenarnya kamu berhasrat dengan siapa nih?bunga?
Hasrat dan niat beda tipis sam, 11-12, diantaranya adalah hasrat.
Contoh yang cukup familiar dan mudah diingat dari seorang bang napi.
hooo…
hasrat sekali tofik fostingan ini, kefala saia jadi ikutan hasrat seferti batu yang sehasrat 1 ton…
*ditendang ke neraka*
hasrat pengin makan nih . hehe
[…] 2007 Kurang Lucu , Personal , Sekolah Sebelumnya ,Ini cerita biasa aja .Bagi yang tidak berhasrat membaca cerita saya silahkan buanglah muka jauh-jauh dari layar monitor di depan saudara. Perlu […]
“Waspadalah! Karena kejahatan tidak muncul hanya karena adanya niat, tetapi juga kesempatan“?
Dari semua isi tulisan dia di atas, saya paling suka kalimat ini.
Sangat benar sekali, kejahatan sering muncul karena adanya kesempatan. Contoh, paling sederhana. Seorang bos yang malas memeriksa laporan keuangannya dan percaya begitu saja sama seketarisnya, maka kesempatan itu akan dimanfaatkan untuk terjadinya korupsi.
Jadi .. Al + deKing + Arya = hasrat .. gitu ya??
Niat itu biasanya kalo mau solat, puasa dan ibadah2 lainnya .. nawaitu, kata orang2 sih.
Majalah TIME edisi 3 Desember menurunkan artikel tentang perbuat jahat dan baik. Sudah baca??
@hanna
hah ? emangnya blom pernah denger kata2 itu ya
ngga punya tipi mesthi :D:D
hasrat lawan katanya apa yah ?
hmmm, hasratku sendiri apa yah, ah terlalu dalam kosakata indonesia ini….huahauhuahuah
Praditya:
Integral-nya hasrat adalah hidup dan “hidup”
Tanpa kehidupan dan “kehidupan” kita tidak bisa berhasrat …
PS:
Hidup —> mengacu hidup secara biologis
“Hidup” —> non biologis
Detnot:
Dengan banyak pemaksaan …
Dee:
Hahahaha ternyata PakDee tanggap juga. Maksud saya ya memang seperti itu dan pelaku-nya sudah komentar di #18
Dobelden:
Tidak tahu Oom … teman saya itu memiliki kelainan jadi mudah sekali berhasrat hehehe
Extremusmilitis:
Nafsu dan hasrat bedanya apa Bro?
(menurut saya) Sepertinya kok sama bro … dan kebetulan setelah ngecek Oom Wiki ternyata nafsu, keinginan dan hasrat sama.
Silakan cek: http://id.wikipedia.org/wiki/Hawa_nafsu
Kalau saya lebih ke seperti ini rasa (passion?) –> hasrat –> niat –> tindakan
Tapi intinya ya mari kita kendalikan nafsu kita
Sawali Tuhusetya:
Saya malahan sebaliknya Pak, niat muncul karena adanya hasrat. Niat bagi saya sudah merupakan bentuk realisasi dari adanya hasrat, tetapi niat masih sebatas tindakan abstrak. Contoh:
Saya lewat depan rumah Pak Sawali dan melihat ada buah Durian. Saya saat itu langsung berhasrat dengan buah Durian tsb, ada 2 kemungkinan:
1. Saya tidak merealisasikan hasrat saya tsb dan saya langsung pergi.
2. Merealisasikan hasrat tsb sehingga saya berniatuntuk menemui Pak Sawali dan meminta buah Durian
Mengenai garis linier saya setuju Pak …
Tukangkopi:
Apalagi ditemani secangkir kopi … mmmm enak
Arya dan Almas:
Maaf silakan salurkan hasrat kalian di tempat yang sepi, jangan di blog saya
Almascatie:
Kok begitu Al? Pengalaman pribadi ya 😀
cK:
Silakan cek jawaban saya untuk Bro Mus-mus
Regsa:
PM Almas saja 😀
Praditya:
“Itu” yang mana Mas? Tentang pedofil kah?
Pyrrho:
Apanya yang sama dengan desire Bang? Passion atau hasrat?
Kalau menurut saya hasrat sama dengan desire. Mungkin Bang Pyrrho punya pendapat lain?
Bedh:
Heh? Di bagian mana matematika-nya Oom?
GRaK:
Sama dunk
Antobilang:
Kamu tahu sendirilah Nto 😀
Perempuan:
Ya beda tipis…kalau menurut saya hasrat=11 dan niat=12
Boek Soegirang:
Kok ditendang ke neraka? Bukannya sudah di neraka?
*ditendang ke surga*
Bacteria:
Lha sama dunk heheh
Hanna:
Sebenarnya kalau menurut saya kejahatan yang muncul karena kesempatan bukan berarti tidak ada niat lho Mbak. Perbedaannya hanya pada masalah timing saja … kapan niat itu muncul.
Erander:
Lha kok saya dikumpulkan dengan bayut2 itu Bang?
Lha kalau mau berbuat jahat gimana Bang? Bukankah sering juga berbuat jahat diawali dengan nawaitu juga?
BTW saya belum baca majalah TIME tsb …
Funkshit:
Hush … tidak sopan.
*menyerahkan CPU kepada Mbak Hanna untuk menimpuk Funkshit*
Raffaell:
Waduch apa ya?
Gampangnya lawan dari hasrat adalah tidak (ber)hasrat hehehe
emangya sahabat pak deking siapa sih ?
hasrat=keinginan=nafsu=niat…..
apa saya salah ngasih “=”
sahabatnya jelek dan aneh? kesian amat…
*tebar bunga
bangkaikamboja*Saya curiga Oom deKing ini adalah pemimpin kelompol pedofil sampe nanya2 ke saya klo saya ntu pedofil atau bukan… 🙂
Haduh, jangan menambah beban saya… Saat ini sedang berjuang keras agar tak terjerumus ke ajakan Oom Almas.
Wkwkwk… 😀
yah ga ada matematikanya 😦
Beginilah kalo sudah ngeblog pake nise, istikomah sama matematika apapun judul dan tulisannya 😀
hmmm… jd sebenarnya ini postingan ttg hasrat, atau beratapa malangnya memiliki teman seperti BUNGA? 😀
hehehehehe… 😛
om ceKing… aku mau curhat jg dunkz!
wakakakakakaka… 😀
eh, eh… tp curhatanku jangan dijadikan bahan postingan jg yah! ntar malah aku dijelek2an pula kayak si BUNGA! hihihihi… 😛 *maaph, ga maksud hetrik, kok! :D*
Bukan-kah Passion itu sama dengan Nafsu?
Dan Hasrat itu sama dengan Keinginan?
Dan pada akhir-nya setelah nafsu di-dukung dengan keinginan akan meng-hasil-kan sebuah tindakan? 😛
*baca baca komentar*
lucu lucu.. ^_^
hah? deking digosipin sama arya dan almas? 😯
hm, membahas hasrat pun tetap matematika banget.
sepertinya wajah deking ini kayaknya matematika banget (juga).
jadilah matematika -man
ah, komen saya OOT terus nih
OOT Bentar:
Ini yang namanya obrolan santai?? 😦
ada yang lebih serius tak??
______________________________
Dari 6 passions itu,
sepertinya hasrat yang mendasari semuanya ya??
hasrat untuk kagum, hasrat untuk mencinta, hasrat untuk membenci, bahagia dan bahkan bersedih..
saya kurang mengerti, benarkah hasrat sama dengan nafsu??
karena kata orang, dengan hasrat ini seseorang akan lebih mulia dari malaikat dan lebih rendah dari hewan menjadi benar..
Tapi bila tak ada hasrat, hehe… mungkin ikut paman Hoek, di neraka saja ya?? 😈
Salam paman deKing
ebuset… banyak yg karakter asinan sama sayah.
*injek2 yg ngirain saya berhasrat sama almas atau deking*
[CURIGESYEN]
He? Ada alasan kah buat ini? 😯
[/CURIGESYEN]
Passions of The Soul-nya Descartes?
Itu buku filsafat kah? Dapat dimana? Ada linknya? 😛
Wah, asyik juga neh mengupas kejiwaan manusia. Mantap. Salam kenal.
Arya sama almas rebutan deking ya?
king hasrat apa yang paling kamu rasakan sekarang??
Jujur………
Bolehkah saya menerka kalo sang Bunga itu adalah : …… almascatie …
Ketauan ya…
Saya menyarankan almas membalas postingan ini, dan melakukan klarifikasi …
——————————
Apa pak deKing mo pindah ke jurusan psikologi nih … 😀
Dalam hal ini saya mengacu ke bang Fertob aja?
😆
tulisan yang aneh
membaca hasrat tersembunyi deking terhadap bunga
😆
kok kayaknya hasrat itu konotasinya lebih ke negatif ya….
“panggil saja dia Bunga Bangkai (padahal dia laki-laki hahahaha ).”
laki laki ato “laki laki”?!
*kaburrr sejauh jauhnya*
*giles pake traktor*
Ah, hasret buat berkomentar ga bisa ditahan rupanya…
Hasrat adalah apa yang terbetik dihatimu tanpa aba-aba..
*halah, jangan dibahas, ini komen gak penting*
Salam kenal 🙂
Mas deking lagi punya hasrat apa nih 😀
Baru bangun tidur langsung nulis dengan judul “hasrat” ya mas? jadi curiga yang dimaknai hasrat oleh mas Deking itu apa…
-Ade-
waks, tiba2 habis mbaca tulisan ini hasratku untuk belajar matematik dari deking naik.. hmm mulai dari mana cak deking.. hmm deking ayolah dekin ajarin aku matematika..
(kayak gitu contoh hasrat nggak ya…)
Apa Oom deKing berhasrat pada anak kecil?
Halah… 😀
OOT
maaf kemarin koment di t4 saya ngga masuk 😀
sebenarnya ini cuma comment dari orang yang sok tau yang sedang ditarik2 wat belajar matematika sama aura rajanya kalkulator.
namanya orang belajar kalo salah kan biasa, jadi maju terus pasukan berani malu. huhuhuhu
menurut saya hal ini sedikit mirip dengan perbedaan salah dengan keliru.
mungkin niat yang di alihkan atau dpengaruhi oleh hasrat yang jelek dalam melakukan tindakannya menjadi sedikit menyimpang dalam tindakannya sehingga apa bila tindakan itu telah dikuasai oleh hasrat yang jelek maka akan membuat tujuan menjadi menyimpang dan itu di sebut keliru
tapi jika dari awal niat tersebut telah di kuasai oleh hasrat yang jelek maka perbuatan atau tindakan itu akan berujung kepada tujuan yang menyimpang dan ini di sebut salah
perbedaan keliru dan salah disini jika seseorang menyadari ato disadarkan bahwa dia keliru dia dapat balik lagi melihat niat awal dari tindakan yang dia mau lakukan.
akan tetapi jika hasrat yang menimbulkan niat tadi dilakukan dengan utuh tanpa dipengaruhi oleh lainnya maka ia akan mencapai tujuan yang baik karna pada dasarnya hasrat itu timbul dari keinginan untuk meraih hal2 yang baik dan mempertahankan segala kebaikan. biar seperti matematika beneran (biar gaya maksudnya) silahkan lihat gambar :
jadi mungkin maksudnya kita akan menjadi iblis jika kita membiarkan hasrat jelek tadi mempengaruhi segala tindakan kita, dan untuk menjaga niat tadi tetap bersih akan sangat susah sekali karna kalau kita berhasil maka kita bisa disamakan dengan malaikat.
apakah benar begitu pak guru?
kalo salah say di kasih nilai d aja yah,…jangan E
biar lulus aja deghhhh
mo bayar pake duit gi nggak ada ni
kmaren abis wat foya2. huhuhuhuhuhu
maafkan saya karna tidak ada maksud untuk belaga pintar cuma karna saya beneran sulit sekali untuk memahami postingan ini maka saya sedikit mencoba untuk mengerti.
setelah mengulang ulang membacanya saya menjadi sedikit lebih mengerti
jadi hiduppp hetrix huhuhuhuhu
Saya rasanya jadi berhasrat untuk mengubur orang di atas saya hidup2…
nah, gitu dunk g ada angka2nya, biar g mumet…postingan yang bagus…..
[…] Pak deKing: bloger asal Banjarnegara yang kini tengah memburu ilmu di negeri Kincir Angin yang begitu sugestif dalam menyebarkan “virus” Matematika di dunia blogosphere. Selalu mampu mengkonkretkan hal-hal yang abstrak dengan sudut pandangnya yang khas; logis, runtut, dan enak dibaca. […]
saya punya teori lain berdasarkan dampaknya nih:
Positif
Niat -> Fuad -> Hasrat -> Manfaat
Negatif
Niat -> Fuad -> Hasrat -> Mudarat
[…] karena saya juga menyediakan versi bahasa Indonesia dari tulisan saya ini . Bagi yang kurang berhasrat untuk mengetahui bahasa daerah saya maka saya persilakan untuk langsung membaca yang versi bahasa […]
Hasrat = keinginan yang terpendam, belum tersalurkan
[…] anda sudah merasa aman saat ini ? Kunci pintu dan jendela rumah anda rapat-rapat, karena kejahatan sedang mengintai anda. Selamat […]
[…] aliran sesat profesor kita (amii..n) yang sudah ngobrolin fenomena psikologis-nya duluan di sini. Sebagai bagian dari proses pembelajaran sendiri semoga gak ada masalah. Toh, kan ada ahlinya untuk […]
[…] penanaman salak, ada satu pohon jantan dan beberapa pohon betina, poligamikah?? Dampaknya adalah hasrat benang sari untuk membuahi kepala putik tidak bisa begitu saja, tidak semudah membuka baju, […]
Mau lihat, PR-nya dah dikerjakan apa belum, hehehehehe 😆
lagi kumat hiatusnya pak…
huhuhuhuh
walah, ngobrol sanati aja masih nyeremper matematika
Beruntunglah kita dibolehkan memiliki rasa, karena dengan rasa akan menumbuhkan hasrat juga niat. Niat berbuat baik meski cuma masih sebatas hasrat, Tuhan sudah mengkategorikan sebagai amalan baik dan mendapat pahala. Berbeda dengan niat jahat, mesti harus melalui actualisasi nyata dulu baru dikatakan perbuatan tercela dan mendapat dosa. Uenak kan mas, jadi kalo pengin mendapat reward point pahala, tak apa2 berbanyak-banyak niat baik… he he, meski cuma dalam hati.
Nyambung gak ya dengan bahasannya? Hee… cuek aja!
siapa sih sahabat yang dibicarakan ini. kok urlnya error… aku jadi penasaran soalnya, sahbat itu cwek tapi ternyata lanang mas 🙂
*aku jadi berhasrat koment*
Nice article…
Indonesia Page – All About Indonesia
thx buat tambahan ilmunya..
Once I initially commented I clicked the Notify me when new feedback are added checkbox and now each time a remark is added I get four emails with the same comment. Is there any way you possibly can remove me from that service? Thanks! fbadccakeddf