Seperti Bang Fertob yang mengungkapkan kekagetan beliau karena tulisan beliau ditanggapi tidak seperti apa yang beliau harapkan. Maka ijinkan saya untuk mengungkapkan “kesedihan” saya berkaitan dengan tulisan saya kemarin …
Kenapa tulisan saya yang kemarin ini “diributkan” ya?
Apakah karena saya terkesan tidak konsisten, seperti apa yang disampaikan oleh Bang Erander di sini? Ah saya konsisten kok, saya tetap konsisten dengan predikat “manusia biasa yang benar-benar biasa…” yang saya sandang, manusia biasa yang lengkap dengan segala keterbatasan dan kebiasaannya. Tapi sejujurnya tulisan saya yang kemarin tsb bukanlah sekedar coretan, tetap ada pesan (moral?) external yang ingin yang saya sampaikan di balik sandi-sandi kata. Eh kalau membicarakan tentang sandi, kok tiba-tiba saya menjadi teringat tulisan lama saya yang tidak laku (sekalian promosi tulisan lama hehe). Tulisan lama saya tsb adalah tentang Caesar Chiper, yaitu suatu bentuk kode yang bisa digunakan untuk “mengamankan” pesan rahasia. Jadi bagaimanapun juga tulisan saya masih konsisten kan, karena saya menerapkan suatu “pengkodean” dalam tulisan saya. Anggap saja tulisan kemarin adalah salah satu aplikasi nyata “kriptografi” (pakai tanda kutip lho).
Tapi kenapa semua hanya syok dan terpana akan tulisan yang kemarin 😦
Apakah karena bentuknya puisi? Kalau masalah puisi, ini bukanlah yang pertama kali karena saya pernah membuat puisi di sini. Jadi apa yang salah dengan tulisan kemarin? Apakah reaksi-reaksi yang ada karena ada kata “dia” dalam tulisan saya?
******Apa (salah satu) pesan saya?******
Segala baju dan atribut merujuk pada status kita dll, sedangkan ketelanjangan bermakna kejujuran, kebersihan hati dll. Untuk pesan selanjutnya, silakan diteruskan sendiri. Lalu kenapa semu? Ah banyak sekali kejujuran yang semu kan? Lalu kenapa ragu? Bukankah melakukan suatu kejujuran itu bukanlah hal yang mudah? Saya sich realistis saja kalau saya masih sering merasa kesulitan untuk itu. Oleh karena itu biarkan saya untuk tetap meragu.
Kira-kira apa salah satu pesan di balik tulisan saya yang kemarin?
Sebentar lagi kita akan memasuki bulan suci ramadhon (bagi saudara-saudara muslim), jadi marilah kita bersihkan hati. Eh tapi membersihkan hati jangan hanya menjelang bulan Romadhon saja ya, pembersihan hati kan bisa (dan memang sebaiknya) dilakukan setiap saat. Pembersihan hati sebaiknya dilakukan terlepas dari segala macam atribut (pamrih, paksaan dll).
Menjelang bulan Romadhon ini marilah kita “telanjangi” hati kita. Walau semua itu sulit…
Bagi saudara-saudara muslim…selamat menyambut bulan suci Romadhon dan untuk saudara-saudara yang lain marilah kita “telanjangi” hati kita.
*********
Pesan untuk “dia” (*senang membuat orang lain bingung dan penasaran* )
Maaf dan terima kasih.
Hidup adalah jalinan dari pilihan-pilihan
Hidup adalah perpaduan dari keputusan-keputusan
Bagaimanapun juga kita (ya aku dan “kamu”) harus tetap menjalin pilihan-pilihan dan merangkai putusan-putusan demi melanjutkan hidup “kita masing-masing”
Jalin dan rangkailah hidupmu…jalanmu masih panjang
Berjalanlah…janganlah kau tengok padaku (GR 😀 ) jalan semu ini jika itu hanya akan menghambat jalan nyatamu
Tetap berjalanlah wahai “engkau” … raihlah jalan nyatamu
Suatu bilangan (bulat > 1) pun sejatinya tidaklah satu, karena dia memiliki faktor yang membentuknya…ya satu (bilangan) itu pun sejatinya berbeda
Inilah yang terbaik …
U made me sad..
Ah! Jadi tersadar kalo ramadhan di ambang pintu… 😆
*diam*
…. jadi rindu lemang… 🙄
Waduh , saya belon ngarti nih maksud postingan? *berpikir keras*
bacanya tar malem aja klo dah tenang
sambil konprens
hihihi
yang telanjang kemarin maksud nya gini tah ?
tak kirain soal censored vidio. . hue hue.. (mumpung blom ramadhan)
ntar pas ramadha jadi alim << ini yang dimaksud semu yak ?
ok.. saya mengerti sedikit
“Apakah arti dari 3 dan 4273 itu?”
akh itu hanya random angka dari angka2 yang tersedia 😛
Jalin dan rangkailah hidupmu…jalanmu masih panjang
Berjalanlah…janganlah kau tengok padaku (GR 😀 ) jalan semu ini jika itu hanya akan menghambat jalan nyatamu
edan katresnan tanpa pamrih…
3 : meh poligami yah….wakakaka
ah bela diri…. nih 😛
kamsute opo om???
Aku tahu arti 3 dan 4273 kwakakak…
masih main2 matematikan rupanya [-(
*ngasi sapu tangan*
*ambil sapu tangan dr tangan chika, buat meper ingus….
jadi tetep menantang hidup dengan keraguan!
Absen aja dulu ..
Lagi mumet
Soalnya nama ku disebut di awal tulisan .. hmm .. kira2 apa ya?
jadi teringat lirik lagu Ebiet G Ade ;
Tapi kalau saya bilang kita perlu “terbuka” tapi jangan sampai “telanjang”, dan kita hanya bisa telanjang di hadapan Sang Maha Kuasa.
Eh Kang, apa yang ditangkap oleh orang lain sehubungan dengan tulisan kita itu bisa berbeda dengan apa maksud kita. Maknanya pun bisa berbeda.
ehem ehm,
mengapa harus sedih ? bukankah terjawab sendiri (salah satunya) dalam quote bold ini?
ada yg menjalin-nya dengan serius, … konsekuensi: suhu kepala meningkat, dll
ada pula yang menjalani-nya dengan canda, … konsekuensi: dianggap ga serius, atau ngiler karena ketawa
ada yang suka *berteka teki*, atau menggunakan kalimat bersayap, … konsekuensi: ada yg ngerti ada yg ketiduran
ada yang senang berpuisi, … konsekuensi: dianggap lirik lagu ….
… ect …
ketika kita ingin menyampaikan apapun dengan gaya tertentu, maka kita siap dengan segala konsekwensinya.
Ngerti ga ngerti, ditanggapi ataupun tidak, menurut saya sebuah pesan tertulis adalah buah olah pikir yang patut disyukuri … dan ungkapan syukur yang nikmat adalah senyuman … 🙂
*tebar senyum, berjingkat, … pada hitungan ke tiga: lariiiiii, sambil cincingkan sarung sebatas betis 😆 *
serius mode ON*
maaf deh kalo kami-kami (saya ding) tidak bisa menangkap pesan “telanjang” … “keraguan datang”
serius mode OFF*
ehm ehm 😀
Tetap semangat mas! Kayaknya comment saya isinya gitu aja ya dari kemaren? Ben wis… yang penting sebentar lagi ramadhan, abis itu lebaran… mudik yuk mas?
Selamat menjelang romadhon…….
wah.. ga ngerti postingannya..
cari kalkulator sama hubungi madame XXXX *namanya sayah ga ngerti*
biar kepastian angka2 dibawa bisa jelas
*waaaaa kang deking bisa sedih* rumusnya ada ga mas
*serius mode on*
pak kayaknya sepakat tuh ama om fertob.. apalagi tulisan puisi.. kalo matematika kita baca pusing lansung tinggalin lha kalo puisi selesau dibaca… ga ngerti.. ya udah keluarkan ilmu Kirologi, menerka-nerka, ambel sepotong kata dan sangkut pautkan dengan apa aja yg bisa disangkut hehehhehe
*serius mode off*
euh.. selamat menyongsong bulan telanjang atuh kang…
yaahh…mampir pagi hari gini udah dikasih quiz….
cape deehhh 🙂
Eksistensi hidup manusia memang dihadapkan pada proses pemilihan dan pencarian (wuih sok milsafat nih yeeee). Itu yang saya ingat ketika membaca novel “Koooong”-nya Iwan Simatupang. Lha wong burung perkutut aja dicari, bahkan sampai ke liang lahat jee. Kalau memang yakin bahwa kejujuran, wisdom, keadilan, dan kebersihan hati termasuk bagian dari sebuah keyakinan, kenapa nggak terus dicari. Jika perlu mesti benar2 menelanjangi diri, hehehe.
*lagi mikir judul postingan”
*masih sibuk ngutak-ngatik angka 4273*
4273? *nglirik maksud angka ala bourne dulu*
duh aku gak tahu neeh ceritanya, jadi gak ikut-ikutan deh
btw buat semuanya mohon maar lahir batin ya guna menyambut datangnya bulan ramandhan
hahahaha.. saya suka sama kata2 yg ini
Jalin dan rangkailah hidupmu…jalanmu masih panjang
Berjalanlah…janganlah kau tengok padaku (GR 😀 ) jalan semu ini jika itu hanya akan menghambat jalan nyatamu
Pagi-pagi pikiran dah anget mikir 4273,blank ah kang.
Ngucapin met menyambut Romadhon ae lah, dan bersiap-siaplah untuk “telanjang”
Jadi??
*ngetik di hape 4273*
kok yang keluar kata HAPE?? 😕
Sedih…?
Lha, bukankah dalam menyambut ramadhan kita dianjurkan untuk bersuka cita (senang) gitu lho…
Dimana ada kesempatan besar bisa bagi kita untuk mendapat maghfirah-NYA…
Kok pak deKing malah bersedih… 😦
Ayo kita penuhi bulan menjelang ramadhan ini dengan berbagai persiapan. Persiapan ilmu, persiapan fisik dan persiapan ruhiyah.
Allahumma bariklana fii rajab wa sya’ban wa balighna Ramadhan
Ya Allah, berkahilah kami pada bulan Rajab, Sya’ban dan sampaikanlah kami ke bulan Ramadhan (HR. Ahmad dan Thabrani)
Hayo siap-siap menyambut Ramadhan.
#Ngaku lho : Yang bagian akhir itu Copy Paste dari tetangga# 😀
Sumber :
Manusia biasa Muslimah biasa 🙂
Luar biasa…
Hohohohoho sudah banyak juga ya
@COTS:
Why?
*garuk-garuk kepala dan korek-korek kuping*
@Alex:
Iya nich…tidak terasa
Mari menyambut Ramadhon…bersihkan hati
@Danalingga:
Hehehe gantian. Biasanya saya yang pusing baca tulisan2 Dana
@’K:
Apaan…semalam tidak ikut conf
@funkshit:
*tertohok*
Bener juga ya…tobat sambal itu sudah jadi makanan sehari-hari.
@Regsa:
wakakakakakak…ilmu ikhlas Kang.
Lha kok ora 4 sekalian ae 😀
@Arul dan hendra_ku:
@Aku Tahu Jawabnya:
Dikirim jawabannya ke alamat yg sdh disebutkan
@cK dan Arya:
Dasar duo lucifer. Sana pada ngepel lantai saja
@Peyek:
Let it flows
@Erander:
Yang jelas bukan soal “itu” Bang hehehehe
@Fertob:
Setuju Bang….
@Cakmoki:
Wah cakmoki kok serius amat? Jadi bingung naggapinnya nich 😀
Saya kan sedihnya pakai tanda kutip Cak so gak apa-apa karena saya juga menjunjung tinggi kebebasan dalam berkomentar maupun dalam penafsiran
Thanx cak 😉
@Undercover:
Waduch, saya baru bisa mudik 1 tahun lagi nich Mas
@dokterearekcilik:
Sama-sama…marilah kita sambut bulan suci ini dengan minimal adanya keinginan untuk menyucikan hati
@penjual laptop:
Bisa macam2 Kang…tentang Romadhon juga bisa tuch
@Almas:
Tapi jawaban Almas lewat chatting sudah mantapz…
@si Kabayan:
Sama-sama Kang…eh telanjangnya pakai tanda kutip dunk
@Chantee:
Hadiahnya lumayan lho…foto dan tanda tangan deKing 😀
@Erander dan Danasatriya:
Saya tinggal tidur dulu ya hehehe
Kalau sudah selesai silakan dikirim 😀
@Mas Ari a.k.a Ayahshiva:
Lha emang gak ada apa2 kok Mas. Tentang Romadhon juga kok
@Anginsurga:
Bagusnya di sebelah mana ya?
*garuk-garuk lutut*
@Liexs:
Santai Kang. Monggo kopi punika dipun unjuk rumiyin
@rd. Limosin
Jadi-jadian
@cK:
Dasar tukang SMS
@Herianto:
Saya sedihnya bukan karena menjelang Romadhon kok Pak. Saya sich seneng kalau bulan Romadhon 🙂
tulisan kemaren yang T E L A N J A N G itu chan?
trus apa ada yg mandi pake baju?or ga ganti baju karna baju yg lama ga di lepas!ganti baju tapi di tumbuk or dirangkap?
klo begitu keadaanya jadi ikut sedih …
maaf Mas…abis situnya keseringan ndak serius siii…
betewe…’dia’ yang dimaksud itu, apa ‘dia’ yang pernah mengalami suatu peristiwa yang terlampau besar dalam hidupnya itu ya?
yang beberapa dari kita sudah tau?
😀
ye….. makanya jangan jadi selebriti.
kalo tulisan serius maupun tidak serius pasti ditanggapi lain….
nah kalo mas bukan seleblog kan mereka komentarnya serius2… 😛
tidak tahu mesti ngomong apa…:)
kok banyak yg ga ngerti ya???? heran. aku ngerti maksud tulisan ini kok. kebaca banget. apa perlu aku bahas di blogku juga? aku telanjangin sekalian! huahahah….
*masih dendam aku dikatain ‘lucifer’*
aarrrgggghhhhhhhhhhhhhh…………….
Jangan sedih. Paling gak saya paham kok. 🙂
Nilai philosopis……. dengan bahasa yang radikal, mana ada manusia biasa kek gitu, harus di ganti slogan nya…
baca sampai keryit2… gak juga nemuin maksudnya… 😦
hmm oh gitu ya Pak De
dalem banget
pantes gak langsung nangkep
yg penting berusaha
salam 😀
saya terharu nih
jadi ikutan sendu…
ok. bentar lg ramadhan..,,, bukan cuma hati aja yang harus bersih, lemak juga kyknya…
“Tapi sejujurnya tulisan saya yang kemarin tsb bukanlah sekedar coretan, tetap ada pesan (moral?) ……”
beginilah kalau manusia biasa, membikin orang menjadi tak biasa… yang tadinya seneng, jadi sedih, yang tadinya sedih tambah sedih…. yang tadinya biasa jadi tidak biasa…
Knapa mas?…..kok jadi sedih-sedihan…maaf lama nggak koment…sibuk Ospek c….He..he..he….Ga tau deng……..Ohya dah mau Ramadhan ya…???….Btw, pulang balik ke ‘kampung halaman’ nggak mas?…….
welgedewelbeh
“Segala baju dan atribut merujuk pada status kita dll, sedangkan ketelanjangan bermakna kejujuran, kebersihan hati dll.”
Pesan moral yang mulut pasti selalu setuju ….
Btw : sat ini sedang angkat satu topik etika blogging yang sedang menimpa mulut. Tentu saja, urun rembug dari blogger yang mumpuni seperti sampeyan sangat mulut harapkan di sana.