Bagi yang belum membaca tulisan saya yang ini nich diharapkan membaca kisah tsb dulu. Kalau sudah selesai membaca kisah tsb silakan dilanjut membaca dongeng tentang makna header ini.
Sebenarnya saya memang sudah ada rencana menceritakan makna dari header baru saya, tetapi berhubung saya sudah terlanjur membuat tulisan yang ini maka saya tunda “penerbitan” tulisan tentang header. Jadi Chika jangan GR dulu ya, karena tulisan ini bukan karena komentar Chika di sini :P. Tulisan tentang header ini juga berbeda dengan kaleidoskop header yang ditulis oleh Death Berry.
Karena keterbatasan jatah ukuran header yang diberikan oleh theme MistyLook maka header saya terpotong pada bagian bawahnya. Oleh karena itu, sebelum saya membual menceritakan makna sok filosofis dari header saya silakan diamati versi lengkap dari header saya tsb.
Klik saja gambarnya biar semakin jelas hehehehe
Secara garis besar bualan cerita saya tentang makna header tsb saya bagi menjadi 3 bagian utama yaitu background, tulisan (“manusia biasa” dan “yang benar-benar biasa…”) serta gambar jejak langkah kaki.
******* Makna background berwarna putih *******
Pemilihan warna putih sebagai background yang pertama tentu saja dari segi estetika dan komposisi warna. Sifat warna putih adalah warna netral (bahkan ada yang mengatakan putih bukanlah warna) sehingga putih cocok dipadankan dengan warna apa pun. Tetapi ada alasan secara sok filosofis kenapa saya memilih warna putih sebagai background, alasan tsb bukanlah karena putih sering dikatakan sebagai lambang kesucian. Masih teramat sangat jauh sekali kata suci dari diri saya sebagai seorang manusia biasa ini. Pemilihan warna putih tsb karena bagi saya putih melambangkan kesederhanaan. Ya saya hanyalah adalah seorang manusia biasa yang berasal dari desa di kota ini sebagai buah cinta dan sayang (ciรฉ…) seorang guru SD sekaligus petani dengan seorang ibu rumah tangga biasa. Ya…saya juga seorang manusia biasa yang pernah merasakan bagaimana kerasnya kehidupan sebagai kuli bangunan (walau cuma selama satu minggu).
**Tulisan “manusia biasa” dan “yang benar-benar biasa…” **
Saya menggunakan font dengan nama Wide Eyed (bukan wide eyes lho :D) untuk menuliskan “manusia biasa” karena bentuk huruf yang dikelilingi oleh suatu bingkai bagi saya menunjukkan diri saya ini yang lengkap dengan segala keterbatasan. Saya juga tidak memakai huruf kapital satu pun juga dalam menuliskan “manusia biasa” karena saya merasa tidak ada yang bisa saya banggakan (sombongkan?) dari diri saya ini (maaf tidak bermaksud menyinggung rekan-rekan yang menggunakan huruf kapital). Saya juga ingin bingkai yang membatasi “manusia biasa” (dengan huruf kecil) menjadi doa dan harapan supaya saya bisa membelenggu arogansi saya.
Sedangkan untuk menuliskan “yang benar-benar biasa…” saya lebih memilih font dengan nama Prystina karena bentuk hurufnya sangat sederhana dan sesuai sekali dengan kata “biasa”. Ya…kesederhanaan dan kesahajaan bukanlah hal yang jelek kan?
******* Gambar jejak langkah kaki *******
Walaupun saya menyadari bahwa saya ini adalah makhluk dengan segala keterbatasan (yang saya lambangkan dengan pemilihan font Wide Eyed pada “manusia biasa”), tetapi itu tidak berarti saya menyerah dan pasrah. Dalam dan dengan segala keterbatasan yang saya miliki, saya tetap ingin melangkah untuk maju dan berkembang. Oleh karena itulah saya menambahkan gambar jejak langkah kaki pada header saya.
Gambar jejak langkah kaki menggambarkan suatu proses berjalan, yaitu proses perpindahan kedudukan dalam penghidupan dan kehidupan. Ya…saya tidak ingin statis duduk terpaku di suatu “tempat”, saya ingin untuk melangkah menuju “tempat” yang lebih baik. Oleh karena itu juga saya menggambarkan proses langkah perjalanan saya dari sebelah kiri menuju kanan-atas. Seperti kita ketahui “kanan” sering dikonotasikan lebih baik dari “kiri”, begitu juga dengan “atas” yang sering dianggap sebagai posisi yang lebih baik dari “bawah”. Saya harap perjalanan saya dari posisi kiri-bawah bisa mencapai kondisi ideal bagi saya di kanan-atas. Ada pun gambar langkah kaki, saya gambarkan agak fluktuatif (naik-turun) sebagai gambaran bahwa perjalanan hidup ini tidaklah selalu mulus. Dalam melangkah menjalani kehidupan kita akan menemui dinamika kehidupan, oleh karena itulah kita (saya) harus senantiasa berjuang.
Kalau posisi awal dan akhir langkah yang dimulai dari kiri-bawah menuju kanan-atas merupakan harapan, maka gambar fluktuasi langkah bukanlah harapan saya untuk menemui halangan dan rintangan melainkan fluktuasi tsb menunjukkan kesadaran diri saya untuk senantiasa siap menghadapi segala macam ujian dalam menjalani kehidupan. Ya mirip-mirip dengan yang saya tulis di sini.
Jejak langkah kaki yang ada merupakan langkah kaki telanjang tanpa alas kaki (sepatu, sandal atau lainnya) bermakna “ketelanjangan” alias lebih dalamnya lagi saya artikan sebagai kejujuran. Saya berharap saya tetap menjaga kejujuran dalam melangkah di jalan pencapaian penghidupan kehidupan. Selain itu ketelanjangan kaki tsb juga semata-mata untuk menunjukkan ke-biasa-an saya (ke-biasa-an tidak sama dengan kebiasaan lho). Saya memanglah hanya seorang manusia biasa yang benar-benar biasa…
Demikian kisah di balik header yang saya pakai, semoga tidak membuat ngantuk dan jenuh ๐
wax panjang! PERTAMAX dulu!!!
btw kok nama saya dibawa-bawa!! *protes*
bah…meaningless kekekekekkk… *ditabok yang punya blog*
btw itu bingkai yang huruf b kepotong tuh.
*kabuurrr*
horeee hattrick ๐
*setelah diperhatikan lagi*
oh…kepotongnya sengaja ya? ya udah…
*pulang…sebelum pemilik blog ngoceh-ngoceh*
weks di borong sama cK
*habis baca*
sooo Pilooooosssoooooppppppiiiissssssss
banner atas blog aku artinya apa ya..
*pulang celupin otak biar seger*
hidernya bikin silau
*alt f4*
Hmm..*manggut2
sokngerti*Tapi, di tengah ke-biasa-an seorang deking, terselip keistimewaan (extra-ordinary ceritanya ๐ ). Buktinya, bisa ada makna filosofis pada header-nya.
Bukankah setiap manusia itu istimewa? Ahuy! ๐
“Mundur selangkah untuk maju tiga langkah”, artinya :
Seakan2 ngalah2 padahal …
Pura2 … padahal ….
Serem kalo dilanjutin …
#Takut di lempar penghapus sama pak Deking, soalnya guru matematik saya dulu bgitu#
Ada juga blog yg logonya : Muslimah biasa (blog bu Iin : http://ai23.wordpress.com), tapi impiannya luar biasa.
Kok mirip ya ? Sama2 biasa…
Berita bagusnya sih : melambangkan kerendahan hati…
Apa pak deking dapat ilham dari bu Iin ya ”
atau … ๐
#Kabur…, mau shalat jum’at#
Puanjang amir penjelasannya Ri?
Ga papa deh, apapun maknanya. Pokoknyaโข hedadernya bagus!
*Ini komen nyampah ya?*
cool…..
selalu ada makna dibalik gambar
wekkekkk…..detail banget ya ?
pak guru sebelum buat gambar udah mikir maknanya atau pas gambar udah jadi trus baru dipikir ?
duh gak bisa komen, numpang lewat aja ah
Wah, saya malaikat biasa dong ๐
*kabur, eh..terbang!*
kyk logo perusahaan, ad maknanya ๐
Meski tulisannya panjang – tetep semangat yah! sesekali filosofi gak papa kok… ๐
oooo… ada makna pilosopisnya juga ya pak? lha header blog saya makna pilosopisnya apa ya? tau ndak pak?
*menunggu jawaban pak guru*
Bener-bener anda ahlinya !!!
terfilosofi secara tirik-tirik… ๐
@cK:
Komentar gak mutu hehehe…
*ngumpet di belakang meja*
@Almascatie:
Coba diselidiki dulu hehehe
@Luthfie:
Kalau gitu pakai kacamata hitam saja hehehe
*Ctrl+Alt+Del*
@Desti:
Hobiku memang begitu kok Des…seneng ngutak-atik makna hehehe…jadi kadang malahan ngaco
@Herianto:
Saya gak pernah lempar pakai penghapus kok Pak…nanggung mendingan pakai meja sekalian hehehe…
Muslimah biasa? Wah maaf saya tidak tahu…
Semua ini adalah Alhamdulillah ide orisinil saya
@Ne0 49:
Gak nyampah kok Rid. Lha memuji gitu hehehe
*dasar gila pujian ๐ *
@Aini:
kayak iklan rokok saja…
cool…calm…confident
@Nayz:
Dua2nya kok Bach…
Ada beberapa yang saya pikirkan sebelum membuat tetapi ada juga yang saya pikirkan setelah jadi.
Kalau yang background putih itu terpikir setelah jadi hehehe…niat awalnya sich biar sederhana saja. Eh tapi kata sederhana memang makna warna putih itu ya…berarti scr tdk lngsung ini trpikir sebelum membuat dunk.
@Ariwibowo:
Terima kasih sudah mampir
@Angel:
Hahahaha baguslah kalau malaikat biasa daripada malaikat berhati iblis hehehehe
@rd limosin:
hehehe…hanya sekedar menyalurkan hobi kok…(utak-atik makna)
@Domba Garut:
Iya nich kadang saya mikir kok tulisan saya selalu panjang ya…padahal niat hati hanya pendek tetapi setelah jadi kok panjang gitu
@Andalas:
Lha Mas Andalas maunya artinya yang kayak apa hehehe
@Cak Peyek:
Ah cak, jangan berlebihan seperti itu. Saya hanya sekedar belajar memaknai apa yng bisa saya maknai untuk diri sendiri
@regsa:
Maaf ternyata berbarengan ya…jadi spesial untuk mbahRegsa saya tanggapi di sini
tirik-tirik apa ya? Kayaknya pernah tahu hehehe
lahh itu mas..susah untuk di bahasa engreskan dan juga dibahasa indonesiakan
terfilosofi secara tirik-tirik = tarik ulur filosofi hider
kalo ga salah sih
*liat kiri kanan cari dukungan*
Manusia biasa yang tulisannya Ruuarrr…Biasa. Kadang Science kadang filsafat, kayaknya Kang deking berusaha menyeimbangkan otak kanan dan kirinya neh. ๐
*telat*
Ah, header-nya lucu. Gayanya simple & clean… kerenan ini daripada yang dulu lho Mas. ^^
BTW, saya jadi pengen ikut2an menerjemahkan filosofi juga aah….
(ini nggak serius loh!) ๐
……
……
*bakbikbukbakbikbuk*
*tewas digebukin sama yang punya blog* xD
ternyata header blog juga ada artinya ya? saya malah ga tau cara mengganti headernya..
*malu nih, gaptek*
jadi..jadi..buatnya pake aplikasi apa nih kang..ajarin dong.. ๐
jarak langkah kaki koq gak sama Kang, … pakai rumus matematika ?
Menurut saya bukan langkah kaki, “jejak kaki” kali ๐ … ada makna tersembunyi gak ? *ehm, mode spionase*
benar-benar manusia biasa…
tapi kata “biasa” bisa mempunyai sejuta arti lho… termasuk : “awak bisa karena biasa” ๐
*mudah-mudahan nyambung*
setuju, saya juga termasuk golongan manusia biasa yang benar benar biasa karena memang tidak ada yang luar biasa dan di luar kebiasaan yang ada pada kebiasaan saya sehari hari…:)
@Almascatie:
Terima kasih atas penjelasannya ๐
@Sugeng Rianto:
Nulis tergantung wangsit kok Geng
@Sora:
Terima kasih Sora
Siapkan jawaban untuk Sora ah…(ini juga
nggakserius lho :D)*kok jadi serius ya hehehehe*
*capek ach kalau ngurusi Sora* ๐
@Anker:
Ah nggak kok Bro….itu hanya karena kurang kerjaan saja ๐
@Dani Iswara:
Pakai Logo Design Studio dan Corel Draw kok Pak.
@Cakmoki:
Terima kasih Cak…kemarin itu saya mencari2 kata yang tepat untuk itu. Rasanya memang ngganjel…
Ternyata saya lupa kata “jejak”.
Langsung saya ganti lho Cak…terima kasih ๐
@Fertob:
Semoga besok jadi benar2 biasa …
Biasa beribadah
Biasa naik mobil mewah…
Biasa makan enak dll… ๐
@IMCW:
aduch kalau begitu kita sama ya Dok ๐
aih… kaya’ lambang apa ajah om…
tapi tapi….
kalo ada lomba bikin lambang univ plus filosofinya pasti menang…
hahahahahahahahaha……
@ deKing
Ah, begitu rupanya. Betul, betul… bisa juga begitu.
Segala sesuatu bisa jadi filosofis tergantung dari sisi mana si pengamat melihat…
*makanya, kalau mau ngeles jadi gampang*
wah..wah.. awas kang deking sedang berfilosofi! jangan-jangan kang deking juga biasa berfilosofi?!
oh gitu ya *manggut manggut*
eh…rossi jatuh tuh.
pak deking…saya mau dong di buatin header juga….! *ngarep*

auh.. saya kagum neh ada filosofinya segala.. eh, saya mah asal mix n match-nya oke langsung pajang!
wah, makanya dahsyat banget, aku ga kepikiran sampe segitunya
wakakaka ๐
wah, header ada pilosopisnya euy,, ๐ keren, keren,, ๐
header sara apa pilosopisnya yah??? hehe ๐
Ada-ada saja c mas ini , tapi bener kok…tiap segala sesuatu itu emang harus bermakna dalam hidup biar pun cuman sekedar simbol….tapi akan sangat bermanfaat bgt jika kesemua hal yang ada diatas dimaknai sebagai pencetusan jati diri yang memacu kemajuan diri sendiri bukan untuk mengecilkan arti diri sendiri tapi untuk memaknai ketiadaan kita sebagai manusia biasa dihadapan Rabb sang pencipta….(ha3x…sok bijak bgt)
Jadi, filosofi yang lebih ngena klo kayak gini manusia biasa yang harus dapat memberikan karya luar biasa bagi kemajuan umat dan kesejahteraan orang lain…karena sebaik-baik manusia adalah manusia yang bermanfaat bagi orang lain…he3x…^_^…semangat mas…kamu pasti bisa……btw thesisnya dah kelar blom?
Wah..salut deh. Bahkan sampai hal yg kecil pun dipikirin maknanya.
Jadi pengen bikin header yg meaningfull kayak begini. hehe. ^^v
Benar-benar filosofis, setidaknya menurut penulisnya…. nanti saya juga coba memfilosofiskan peciku….ha ha ha ha…